Gandeng Pengelola Perpustakaan Desa, Diskominfo-SP Lutim Sosialisasi Literasi Digital

Dinas Komunikasi, Informatika, Statsitik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) melalui Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat (IKP dan Humas) menggelar Sosialisasi Pentingnya Literasi Digital di Era Teknologi Informasi 4.0, Kamis (24/03/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Guna memberikan pengetahuan tentang Pentingnya Literasi Digital di Era Teknologi Informasi 4.0, khususnya bagi pengelola Perpustakaan Desa se-Kabupaten Lutim, maka Dinas Komunikasi, Informatika, Statsitik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) melalui Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat (IKP dan Humas) menggelar Sosialisasi Pentingnya Literasi Digital di Era Teknologi Informasi 4.0, Kamis (24/03/2022).

Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Diskominfo-SP, Yulianus, mewakili Kepala Dinas Kominfo-SP, didampingi Kepala Bidang IKP dan Humas, Hayati Ilyas beserta Pejabat Fungsional Pranata Humas dan staf.

Para Pustakawan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) dan para pengelola Perpustakaan Desa se-Kabupaten Lutim.

Pada kesempatan tersebut, mantan Kabid IKP ini mengatakan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk menambah wawasan para pengelola perpustakaan desa.

Walaupun selama ini mereka sudah bekerja melakukan berbagai kegiatan, pembinaan pengelolaan perpustakaan desa di tempat masing-masing.

“Meskipun saya tahu bahwa para pengelola perpustakaan desa sudah ahli dalam menggunakan teknologi digital baik Smartphone maupun komputer, tapi paling tidak hari ini ada upgrade ilmu pengetahuan, karena di era revolusi teknologi 4.0 saat ini pengetahuan selalu berubah,” katanya.

“Itulah sebabnya kita mencoba menggandeng pengelola perpustakaan, sebab kami anggap bahwa pengelola perpustakaan itu sebagai garda terdepan untuk mencerdaskan masyarakat di tingkat desa,” jelasnya.

Dia menambahkan, salah satu tugas Diskominfo-SP adalah melakukan diseminasi atau penyebarluasan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai platform media serta kemitraan dengan berbagai komunitas.

Salah satunya pengelola perpustakaan desa, dengan harapan informasi tersebut tersampaikan dan diterima secara utuh oleh masyarakat.

“Kita mencoba berkolaborasi dengan teman-teman pengelola perpustakaan desa, supaya saling bersinergi. bagaimana seluruh informasi yang kami sampaikan di semua platform yang kita gunakan baik media cetak, online maupun media sosial facebook, twitter, instagram dan sejenisnya, itu bisa tersampaikan langsung dan secara lengkap dan utuh kepada masyarakat,” imbuhnya.

Terakhir, mantan jurnalis di beberapa media cetak dan online ini berharap agar para pengelola perpustakaan terus mempunyai inovasi dan lebih kreatif di era teknologi informasi 4.0 untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke Perpustakaan Desa.

“Dengan berubahnya perilaku masyarakat dari konvesnional ke digital terutama dalam hal literasi, perpustakaan kita terutama perpustakaan desa, tidak lagi menjadi daya tarik bagi pemustaka dengan adanya sistem digitalisasi, orang akan lebih senang membaca buku, membaca informasi melalui smartphone. Ini harus diantisipasi oleh pengelola perpustakaan desa,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup