166 Kader Pembangunan Manusia di Lutra Ikut Bimtek dari Kementerian Desa

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Rabu (14/12/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Rabu (14/12/2022).

Bimtek dilakukan secara daring, dan diikuti 166 KPM di 166 desa di Kabupaten Luwu Utara.

Bimtek dilaksanakan dalam rangka konvergensi percepatan penurunan stunting di Luwu Utara. Ada tiga Narasumber, yaitu Syarif Hidayat (Tenaga Ahli P3MD Lutra), Iin Fauzia Frida (Bappelitbangda Lutra) dan Irmawati (DPMD Lutra).

Ketiga narasumber tersebut sebelumnya telah mengikuti Training Of Trainers (ToT) dari Kemendes PDTT beberapa waktu lalu. Kegiatan ini difasilitasi Dinas Kominfo-SP yang berlangsung di Ruang Media Center Dinas Kominfo-SP.

Narasumber dari Bappelitbangda, Iin Fauzia Frida, mengatakan, bimtek ini adalah wujud peran dari Kemendes PDTT sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, khususnya dalam memfasilitasi dan mendorong terjadinya konvergensi percepatan penurunan stunting di desa.

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para pelaku di desa untuk memfasilitasi kebijakan-kebijakan yang harus diambil oleh desa terkait stunting,” kata Iin Fauzia.

Salah satu pelaku di desa dalam konvergensi penanganan stunting, sebut Iin, adalah Kader pembangunan Manusia (KPM) yang memiliki tugas menyosialisasikan kebijakan percepatan penurunan stunting kepada masyarakat di desa.

“Untuk melakukan sosialisasi stunting, KPM perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan tentang kebijakan, intervensi spesifik dan sensitif, serta pendataan sasaran stunting di desa dan penggunaan aplikasi eHDW,” jelas Iin.

Ia menyebutkan, salah satu upaya mencapai keberhasilan peningkatan kapasitas terhadap KPM, diperlukan transfer knowledge kepada KPM di desa.

Hal tersebut bertujuan agar KPM memiliki tambahan pengetahuan dan pemahaman yang sama terkait stunting dalam pendataan sasaran stunting di desa,

Selain itu, lanjut dia, agar KPM mampu mengimplementasikan aplikasi e-HDW dalam rangka mendata sasaran, utamanya para ibu hamil dan anak balita serta layanan yang diterima sasaran. Yang menarik dari bimtek ini adalah harapan para KPM agar kesejahteraan mereka juga diperhatikan. Mengingat tugas dan tanggung jawab mereka makin besar

“Tadi para peserta juga berharap Kemendes PDTT, Pemprov Sulsel dan Pemda Luwu Utara agar memperhatikan kesejahteraan mereka karena ke depannya tugas dan tanggung jawab KPM tersebut juga makin besar, dan tantangannya juga besar,” pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup