176 Peserta Ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK Lutra, Indah Putri: Angkatan Kerja Perlu Punya Keahlian
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Sebanyak 176 orang mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap I dan Tahap II di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Luwu Utara.
Plt. Kepala Dinas Transnaker, Enyon menyebut peserta pelatihan didominasi dari Luwu Utara dan sebagian berasal dari Kabupaten Luwu Timur, Toraja, dan Kota Tomohon yang telah direkrut dan diseleksi dengan pendaftaran secara online melalui aplikasi Sisnaker.
“Jenis pelatihannya sebanyak 5 paket yang terdiri dari 4 paket kejuruan dilaksanakan secara instutisional dan 1 paket kejuruan dilaksanakan secara Mobile Training Unit (MTU). Itu untuk tahap I yang sudah selesai dilaksanakan,” kata Enyon.
“Untuk tahap dua sendiri sebanyak 6 paket kejuruan yang dilaksanakan secara instutisional diantaranya komputer, menjahit, tata rias dan proc hasil pertanian. Sementara untuk paket MTU diantaranya kejuruan menjahit dan meubel,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan, secara institusional pelatihan tersebut dilaksanakan di UPT BLK kemudian secara MTU kejuruan menjahit dilaksanakan di Desa Palandan, Kecamatan Baebunta dan kejuruan meubel di Desa Bungapati, Kecamatan Tanalili.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang hadir menutup pelatihan tahap I sekaligus membuka pelatihan tahap II itu menegaskan bahwa pemda bertanggung jawab memastikan pencari kerja punya kompetensi, sehingga mereka dapat menciptakan lapangan kerja secara mandiri.
“Bahkan bisa menyediakan lapangan kerja atau merekrut tenaga kerja untuk usaha yang ditekuni. Jadi ke depan kita tidak menjadi followers atau pengikut, tapi menjadi orang yang diikuti,” ucap Indah.
Menurut bupati perempuan pertama di Sulsel ini, adanya pelatihan tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membantu angkatan kerja memiliki potensi, skill, dan keahlian dalam rangka perluasan kesempatan untuk dapat terakomodir di dunia kerja dan menurunkan angka pengangguran.
“Ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan teknologi misalnya menjahit, tata rias atau make up, kejuruan las, mebeul, dll. Jadi tidak usah khawatir soal pasarnya,” kata bupati.
“Begitu juga jika teman-teman punya produk, nanti pemda akan bantu promosi melalui e-katalog lokal yang akan menjadi etalase teman-teman. Optimalkan potensi dan jangan berhenti setelah pelatihan selesai baik secara mandiri maupun ikut di usaha lain,” pinta Indah. (*)
Tinggalkan Balasan