Dibuka Kepala BKKBN Sulsel, Kadis Kesehatan Palopo Hadiri Rakor Percepatan Penurunan Stunting
LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Kepala dinas (Kadis) Kesehatan Palopo, Irsan Anugrah menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) tingkat provinsi Sulawesi selatan (Sulsel) serta Penguatan Program Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Rakor tersebut di gelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel selama 2 hari, Rabu 25 – 26 September 2024 di Hotel Almadera, Kota Makassar.
Acara yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Sulsel ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Dinas terkait dan Satgas Stunting dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin dalam sambutannya menyampaikan urgensi menurunkan prevalensi stunting yang hingga 2023 masih berada di angka 27,4% di Sulawesi Selatan, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Pemerintah telah menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024, sehingga kerja sama lintas sektor melalui pendekatan pentahelix menjadi kunci keberhasilan,” kata Shodiqin.
Shodiqin memaparkan, program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), yang diatur melalui Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2022, menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penguatan institusi keluarga.
“Provinsi Sulsel telah mencapai 99,5% target pembentukan Kampung KB, dan diharapkan pada tahun 2024 seluruh desa/kelurahan di provinsi ini akan memiliki Kampung KB yang aktif. Artinya masih ada 14 Desa/Kelurahan belum terbentuk Kampung KB dan diharapkan pada tahun 2024 semua Desa/Kelurahan terbentuk Kampung Keluarga Berkualitas 100% di seluruh Indonesia,” papar Shodiqin
Lanjut Shodiqin, salah satu program inovatif yang diangkat dalam rapat ini adalah DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), yang diakui sebagai upaya nyata dalam memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.
Sulawesi Selatan bahkan mendapat penghargaan sebagai provinsi dengan jumlah DASHAT terbanyak di Indonesia, menandakan komitmen tinggi daerah ini terhadap penanganan stunting.
“Oleh karena itu, langkah-langkah strategis diperlukan untuk mendorong inovasi daerah dalam menurunkan angka stunting secara efektif,” ucap Shodiqin.
Shodiqin beharap seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat komitmen untuk menyukseskan Program Bangga Kencana dan PPS, khususnya di Kampung KB, sehingga tercapai rencana aksi bersama yang terintegrasi di setiap wilayah.
“Semoga dengan kolaborasi lintas sektor, sinergi program, serta komitmen bersama, Sulawesi Selatan optimis bisa mencapai target penurunan stunting sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” harap Shodiqin. (*)