Bupati Lutra Minta Harga Gabah Petani Dikawal Terus

Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, memimpin pelaksanaan panen raya padi serentak di Desa Marannu, Kecamatan Baebunta selatan, Senin (7/4/2025).

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, memimpin pelaksanaan panen raya padi serentak di Desa Marannu, Kecamatan Baebunta selatan, Senin (7/4/2025).

Panen raya ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto secara virtual.

Presiden Prabowo dalam arahannya mengatakan, bahwa pemerintah saat ini melaksanakan efesiensi anggaran demi peruntukan penganggaran kedepan untuk rakyat.

“Kita harus menekan semua kebocoran-kebocoran anggaran dan digunakan untuk membangun irigasi, perbaikan sekolah,” kata Prabowo.

“Jadi mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, desa tidak boleh lagi menyalahgunakan jabatan semua, kita semua bisa pakai teknologi untuk efesiensi anggaran,” sambungnya.

Sementara itu, Andi Rahim menyampaikan bahwa Luwu utara menjadi salah satu sentra hadirnya berbagai jenis pertanian, di mana untuk pertanian pada sumbangsih pada PDRB sebanyak 52 %.

“Kapasitas produksi padi yang ada di Luwu Utara mencapai 259.324 Ton gabah kering panen, Dan lahan yang kita penen hari ini memproduksi rata-rata 8 Ton/Ha. Tugas kita dinas pertanian, PPL bagaimana terus berinovasi dan mengembangkan pengetahuan sharing bersama para petani kita sehingga 8 Ton/Ha ini dapat merata di wilayah pertanian padi kita sehingga ini dapat menambah PDRB,” pesannya.

Andi Rahim menjelaskan, target kita kedepan semua produksi gabah di luwu utara itu dapat di tampung dan di produksi di luwu utara.

“Kita mulai dengan menyiapkan gudang hingga mekanisme produksi yang melibatkan semua pihak mulai dari perbankan untuk modal, pengusaha padi sebagai pengelolah dan masyarakat juga dapat di serap sebagai tenaga kerja. Kalau sekarang gabah yang di tampung di luwu utara minimal kedepan kalau kita tidak dapat tampung semua 80 % dapat kita tampung,” jelas Andi Rahim

Lanjutnya, Pemerintah akan terus mendorong para petani untuk menjual hasil panen langsung ke Perum Bulog sebagai bagian dari program swasembada pangan.

“Harga gabah dibeli dengan nilai tertinggi yakni Rp6.500 per kilogram. Harapannya ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani, sekaligus sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan,” tambahnya.

“Kita ingin selain sebagai penyumbang PDRB, petani juga dapat sejahtera, maka harga gabah harus kita lindungi. Dengan dibeli Bulog seharga Rp6.500,“ tandasnya.

Panen raya yang berlangsung Desa marannu, Kecamatan Baebunta selatan ini, turut dihadiri oleh Wakil Bupati, Jumail Mappile, Anggota DPRD, Pimpinan OPD, para PPL serta kelompok Tani. (*)

 

Tutup