Bupati Lutra Terima Save the Children Indonesia, Dukung Program Healthier Smiles
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak melalui kolaborasi dengan organisasi global Save the Children Indonesia.
Hari ini (7/10/2025), Bupati Luwu Utara, Andi Rahim menerima audiensi dari perwakilan Save the Children di Kantor Bupati, membahas pelaksanaan Program Kesehatan Gigi dan Mulut Anak “Healthier Smiles” yang saat ini berlangsung di empat kecamatan.
Andi Rahim menyambut positif program tersebut dan menegaskan pentingnya intervensi kesehatan promotif dan preventif sejak dini.
“Pemerintah sedang berupaya keras memastikan tidak ada lagi anak-anak kita yang kekurangan gizi dan mengalami masalah kesehatan yang menghambat tumbuh kembangnya, termasuk gigi berlubang yang prevalensinya masih tinggi,” ujar Bupati.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik melalui SOP yang jelas, sehingga bisa diperluas ke seluruh kecamatan,” ujarnya.
Program Healthier Smiles Save the Children, bekerja sama dengan Yayasan Celosia Marennu Indonesia, berfokus pada edukasi komprehensif mengenai pentingnya menjaga kesehatan diri, khususnya gigi dan mulut.
Program ini dilaksanakan mulai Juli 2025 hingga Maret 2026 di 17 SD/MI dan 2 SLB di Kecamatan Masamba, Sukamaju, Baebunta, dan Seko, dengan sasaran 4.500 siswa SD.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan urgensi program ini di Sulawesi Selatan, di mana:
Lebih dari 95% masyarakat belum pernah melakukan perawatan gigi di fasilitas kesehatan. Hanya 8,8% yang menyikat gigi dengan benar.
“Kesehatan gigi yang buruk, seperti gigi berlubang, seringkali diabaikan dan dapat berdampak pada masalah gizi bahkan stunting pada anak. Melalui program ini, kami mengajarkan perilaku dasar yang benar dan berkelanjutan,” jelas Robert Nufninu, Program Manager Healthier Smiles Save the Children.
Pada Fase 2 program ini, Save the Children menargetkan empat capaian utama:
1. Meningkatkan kesehatan di lingkungan sekolah melalui promosi kesehatan.
2. Meningkatkan pengetahuan kebersihan bagi anak, guru, orang tua, dan pemangku kepentingan.
3. Mendorong kebijakan dan alokasi anggaran kesehatan di tingkat kabupaten, desa, dan kecamatan.
4. Memperluas akses anak ke layanan kesehatan dan Puskesmas.
Bupati Luwu Utara juga menekankan pentingnya integrasi program ini dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) agar manfaatnya berkelanjutan.
“Kami berharap perubahan perilaku anak bisa diperkuat melalui regulasi daerah seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Surat Edaran (SE) Bupati, agar praktik baik seperti tantangan 21 hari menyikat gigi dan mencuci tangan bisa diterapkan secara permanen di sekolah-sekolah,” tutup Bupati. (*)

