RSUD Sawerigading Palopo Sambut Tim Kerja Sosial FKG Universitas Indonesia

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Kota Palopo secara resmi menyambut kedatangan Tim Kerja Sosial Operasi Celah Bibir dan Lelangit dari Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Kamis, 27 November 2025.

LINISULSEL.COM, PALOPO – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Kota Palopo secara resmi menyambut kedatangan Tim Kerja Sosial Operasi Celah Bibir dan Lelangit dari Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Kamis, 27 November 2025.

​Kedatangan tim ahli tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama RSUD Sawerigading Palopo, dr. Risma Amran Tandjung, Sp.PA.

Kunjungan ini berfokus pada pelaksanaan seminar penanganan operasi celah bibir dan lelangit yang ditujukan bagi pasien penderita bibir sumbing.

​Dalam sambutannya, dr. Risma Amran Tandjung menegaskan bahwa kegiatan seminar dan pendampingan operasi ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara RSUD Sawerigading dengan Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI.

​Ia menekankan pentingnya penanganan dini terhadap kondisi celah bibir, terutama pada anak yang lahir dengan kelainan bawaan.

“Umumnya penderita bibir sumbing adalah anak bawaan lahir. Jika tidak ditangani dengan baik, akan berdampak pada tumbuh kembang mereka, mulai dari gangguan bicara, pertumbuhan gigi, hingga menurunnya kepercayaan diri,” ujar dr. Risma.

​Saat ini, RSUD Sawerigading telah mencatat 30 pasien penderita bibir sumbing yang telah terdaftar dan menjalani rawat inap sebagai persiapan untuk tindakan operasi.

Sementara itu, ​Perwakilan Tim Kerja Sosial FKG UI, Dr. drg. Dwi Ariawan, turut menyoroti fakta bahwa kasus bibir sumbing pada anak bawaan lahir terus menunjukkan peningkatan setiap tahun.

Ia menyebut, salah satu faktor penyebab yang sering ditemukan adalah kurangnya asupan nutrisi, khususnya asam folat, pada ibu hamil.

​Kedatangan tim dari FKG UI ke rumah sakit milik Pemerintah Kota Palopo ini memiliki dua agenda utama.

Pemberian edukasi mengenai pencegahan dan penanganan dini celah bibir dan lelangit.

“Anak dengan bibir sumbing mengalami masalah estetika dalam hidupnya. Selain itu, biasanya mereka kesulitan menyusui maupun makan,” jelas drg. Ariawan.

“Semoga seluruh pasien anak yang sedang menjalani perawatan dapat memperoleh penanganan terbaik, sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi di masa depan,” harapnya. (*)

Tutup