Bupati Luwu Timur Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam.

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam sebagai upaya memastikan kesiapan personel serta sarana dan prasarana dalam menghadapi potensi keadaan darurat. Apel tersebut digelar di Bundaran Bumi Batara Guru, Malili, Sabtu (29/11/2025).

Kegiatan diawali dengan pemeriksaan pasukan oleh Bupati Irwan yang terdiri dari berbagai unsur siaga bencana, mulai dari BPBD, TNI, TNI AL, Polres, Polairud, Dinas Pemadam Kebakaran, Tagana, PMI, SENKOM, PSC 119, BAZNAS, Dinas Perhubungan, Satpol PP, FKPPI, relawan, hingga instansi terkait lainnya.

Dalam amanatnya, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi kepada BPBD Kabupaten Luwu Timur serta seluruh unsur terpadu yang hadir atas komitmen dan kesiapannya dalam memperkuat sinergi penanggulangan bencana.

“Kolaborasi dan sinergi ini menjadi langkah penting untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Luwu Timur. Ini adalah bentuk dukungan nyata Pemerintah Daerah bersama seluruh unsur terkait dalam membangun kesiapsiagaan secara kolektif,” ujar Irwan.

Ia menegaskan pentingnya seluruh pihak memahami potensi ancaman bencana di wilayah masing-masing, memiliki kemampuan evakuasi mandiri, serta mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul di kawasan rawan bencana.

Bupati juga menekankan bahwa kesiapsiagaan personel penyelamat dan ketersediaan peralatan yang memadai harus terus diperkuat, salah satunya melalui pelaksanaan gladi kesiapsiagaan tanggap darurat bencana tahun 2025.

Lebih lanjut, Irwan Bachri Syam mengungkapkan bahwa berdasarkan data laporan kejadian BPBD Luwu Timur periode Januari hingga Oktober 2025, tercatat sebanyak 585 kejadian bencana dengan total 1.547 warga terdampak.

Adapun rincian kejadian tersebut meliputi 509 kali gempa bumi, 11 kejadian tanah longsor, 5 orang dilaporkan hilang (3 ditemukan meninggal dunia dan 2 selamat), 22 kejadian cuaca ekstrem dengan 363 warga terdampak, 3 kebakaran hutan dan lahan, 13 kebakaran rumah dengan 525 warga terdampak, serta 22 kejadian banjir yang berdampak pada 654 warga.

“Data ini menunjukkan bahwa bencana bersifat tidak terduga, sehingga kesiapsiagaan seluruh unsur harus terus ditingkatkan,” tegas Bupati Irwan.

Ia juga meminta agar seluruh pihak memperkuat komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, serta rutin melaksanakan simulasi tanggap bencana guna meningkatkan kecepatan dan ketepatan respons masyarakat saat bencana terjadi.

Selain penanganan cepat, pendataan korban dan kerugian, serta pemenuhan kebutuhan dasar sesuai Standar Pelayanan Minimal juga menjadi hal yang wajib dilakukan. Bupati menekankan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia.

“Penanganan bencana harus berjalan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dengan mengutamakan keselamatan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.

Usai apel, Bupati Irwan didampingi Wakil Bupati Puspawati serta jajaran pejabat terkait kembali meninjau barisan pasukan dan peralatan untuk memastikan kesiapan personel serta kelayakan sarana yang akan digunakan dalam penanganan darurat bencana. (*)

Tutup