Abdul Hayat Rakor Perdana dengan Forkopimda Parepare, Bahas Pilkada dan Kerukunan Warga

Penjabat Wali Kota Parepare, Abdul Hayat melakukan rapat koordinasi perdana bersama forkopimda, Selasa 1 Oktober 2024.

LINISULSEL.COM, PAREPARE  – Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Abdul Hayat melakukan rapat koordinasi (Rakor) perdana bersama forkopimda.

Rakor yang membahas tentang antisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Parepare, Selasa 1 Oktober 2024.

Rapat itu dihadiri Kapolres AKBP Arman Muis, Kepala Kejaksaan Negeri Abdillah, Ketua Pengadilan Andi Musyafır dan Dandim 1405 Letkol Letkol Kav Soaduon Dody Dapot Simanjuntak.

Hadir pula Ketua FKUB Zainal Arifin, Kakan Kemenag Fitriyadi dan sejumlah kepala SKPD.

Dalam rapat tersebut, masing-masing unsur forkopimda memaparkan masukan terkait kesuksesan pilkada serentak dan menjaga kerukunan umat beragama.

Mereka juga membahasnya terkait polemik pembangunan sekolah Gamaliel.

Abdul Hayat menjelaskan rapat koordinasi bersama forkopimda menyimpulkan kondisi masih terkendali.

Dirinya mengungkapkan forkopimda, pemkot dan semua stakeholder terkait kompak memberi solusi yang berkeadilan.

Mantan Sekprov Sulsel itu menyebut forkopimda dan pemkot sudah sepaham dalam menyelesaikan persoalan yang ada.

“Kita sudah satu persepsi, satu pola tindak yang sama. Kita mengkoordinasikan, kolaborasikan dengan baik hal-hal yang bisa menimbulkan potensi-potensi untuk persiapan menuju kepada kesuksesan pemilu,” jelas Abdul Hayat.

Abdul Hayat juga menanggapi adanya oknum ASN yang sempat menjadi sorotan publik.

Dia menegaskan akan memberi tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku.

“Kalau ketegasan itukan nanti kita lihat difinalisasinya. Tapi saya berani menjamin kalau ASN yah tadi sudah saya lakukan (tindakan) dengan badan kepegawaian kemudian ada pimpinan,” tegas Abdul Hayat.

Abdul Hayat membeberkan tindakan sanksi ada ringan, sedang dan berat. Pemkot, kata dia, sementara terus melakukan pemeriksaan secara intensif.

“Kalau ringan teguran, sedang itu bagaimana bisa demosi, kalau berat nanti kita lihat bagaimana memverifikasi memvalidasi ini. Terakhir, ini dalam tanda kutip bisa saja berakhir pada pemberhentian,” tandas Abdul Hayat. (*)

 

Tutup