Berkolaborasi Dinas Kesehatan Palopo, FKJ Berikan Edukasi bagi Orang Tua Asuh dan Ibu Hamil

Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palopo, H. Farid Kasim Judas, SH. MH berinteraksi langsung dan berdialog setibanya pada giat pemberian makanan tambahan serta memberikan edukasi bagi Orang Tua Asuh dan Ibu Hamil serta balita bergejala stunting di Kantor Kecamatan Telluwanua, Kamis (23/2/2023).

LINISULSEL.COM, PALOPO – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Palopo berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Palopo bersama para Bunda Asuh dan Bapak Asuh memberikan asupan makanan tambahan di Kantor Kecamatan Telluwanua, Kamis (23/2/2023).

Pada kegiatan itu dilakukan juga pemeriksaan USG dan tindakan-tindakan lainnya bagi para Ibu hamil oleh tim dari dinas kesehatan kota palopo.

Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palopo, H. Farid Kasim Judas, SH. MH berinteraksi langsung dan berdialog dengan para Ibu hamil dan para pendamping balita stunting setibanya pada giat pemberian makanan tambahan serta memberikan edukasi bagi Ibu hamil dan balita bergejala stunting.

FKJ dalam sambutannya pada kegiatan itu mengungkapkan, hari ini kita melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan yang mana kegiatan ini merupakan program pemerintah yang dilakukan secara terintegrasi.

Pemberian makanan tambahan, lanjutnya, tentunya dalam rangka upaya kita mencegah dan mengantisipasi terjadinya gejala ataupun stunting terhadap anak Ibu-ibu sekalian,” ungkapnya.

“Hari ini juga sekaligus kita berikan edukasi, edukasi hari ini disampaikan kepada orang tua asuhnya, Ibu-ibu orang tua dari anak anak, dimana kita wajib memberikan perhatian secara khusus, secara baik secara sehat kepada anak-anak kita,” jelas FkJ.

FKJ menegaskan bahwa anak-anak kira harus diperlakukan secara baik dan kita harus berperilaku secara sehat.

“Jadi anak-anak kita harus diperlakukan secara baik dan kita harus berperilaku secara sehat,” ungkapnya.

“Makananya harus diperhatikan, hindari makan jajanan sembarang, makanan yang terlalu manis. Bila minum susu, susunya harus jelas, kita harus tahu kandungan susunya seperti apa,” jelasnya.

“Ini saya kasi informasi, saya dapat dari media nasional, detik com, bahwa ada anak umur 8 tahun sudah kena diabetes,  badanya besar sekali, dia obesitas. Karena orang tuanya salah dalam memberikan perlakuan terhadap anak.

“Jangan beri minum anak-anak susu kental, kenapa, karena pada susu itu kandungan atau kadar gunanya terlalu berlebihan,”  jelasnya lagi.

Pada kesempatan itu juga, FKJ menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder dalam penanganan stuntung.

“Saya juga sampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder, OPD, yang telah bersinergi untuk melakukan pembinaan sebagai bunda asuh dan bapak asuh,” tambahnya

“Termasuk teman-teman kepala sekolah, yang sudah bahu membahas secara kolaborasi, mengambil peran memberikan intervensi melalui pemberian makanan tambahan kepada anak-anak kita yang terduga stunting,” ujarnya.

Masih menurut FKJ, Ibu hamil masuk menjadi orang yang mendapatkan prioritas, perhatian prioritas karena Ibu hamil masuk kategori seribu hari pertama kehidupan.

“Jadi kesehatan daripada jabang bayi yang dikandungnya tergantung daripada perilaku Ibunya. Nah Ibu hamil harus berperilaku baik, makan makanan yang sehat, bersih lingkungan dan tentunya tidak boleh stres,” sambungnya.

“Nah ini juga kader, kader kalau datang memberikan pendampingan, ke Ibu hamil jangan hanya diedukasi ke Ibu hamilnya tapi edukasi juga bapaknya, edukasi suaminya,  istrinya jangan dibuat stres. Mungkin jika tadinya diberi Rp. 50 ribu, kalau hamil bisa diberi Rp 200 ribu, supaya tidak stres istrinya,” ungkapnya disambut tepuk tangan para hadirin.

Kadis Kesehatan Kota Palopo, dr. Nasaruddin Nawir menjelaskan bahwa, hari ini kita melakukan suatu kegiatan yang yang saya kira sangat membantu kita di kota palopo  dalam rangka mencegah tejadinya stunting. Kita mau nanti melahirkan generasi yang sehat, generasi yang tidak sakit.

“Pemberian makanan tambahan dan susu untuk ibu hamil, agar bayi yang dilahirkan itu betul-betul sehat melahirkan generasi yang betul-betul sehat nanti,” ungkapnya.

dr. Nasaruddin Nawir juga mengajak untuk ke posyandu setiap bulan, memeriksa perkembangan kehamilan.

Hadir pada kegiatan itu camat Telluwanua dan Lurah se Kecamatan Telluwanua, para Bunda dan Bapak asuh kader posyandu, para tokoh masyarakat. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup