Berlangsung, Pelatihan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya bagi PIK Remaja se-Lutim

Pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya “Tentang Kita” bagi PIK Remaja se-Kabupaten Lutim di Gedung Simpurusiang Malili, Rabu (10/08/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Mewakili Bupati Luwu Timur, Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir didampingi Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Balobo Abbas, Forum Genre Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Alfhiksan, membuka kegiatan pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya “Tentang Kita” bagi PIK Remaja se-Kabupaten Lutim di Gedung Simpurusiang Malili, Rabu (10/08/2022).

Dalam sambutannya, Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir membeberkan bahwa, hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa 62% remaja perempuan dan 51% remaja laki-laki memilih teman sebaya untuk menjadi tempat membahas tentang kesehatan reproduksi yang mereka alami.

“Dari hasil tersebut menunjukkan remaja yang berada di Indonesia ini sangat membutuhkan peran teman seusianya untuk saling berbagi informasi,” kata Rapiuddin.

Menurut mantan Sekwan Lutim ini, dalam rangka merespon permasalahan remaja, maka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan program Genre, yakni program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

“Dengan melibatkan remaja dalam program Ganre tidak lagi alakadarnya dan dijadikan sebagai pelengkap, aksesoris dan objek akan tetapi harus menjadi subjek/pelaku yang aktif,” jelas Rapiuddin.

Menurut Staf Ahli Pembangunan, salah satu bentuk partisipasi aktif remaja dalam program genre adalah dengan menjadi pendidik sebaya dan konselor, pengurus anggota PIK remaja maupun pengurus forum genre di kabupaten.

Wadah ini selain sebagai tempat untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap sesama remaja lain, juga sebagai wadah mengekspresikan ide, pemikiran, kreativitas, serta menyuarakan hak dan kebutuhannya sebagai warga negara.

“Dengan adanya PIK Remaja ini, maka harus dijadikan sebagai implementasi secara bermakna dan mereka inilah yang akan menjadi tokoh kunci dalam menentukan hidup-matinya organisasi,” ungkap Rapiuddin.

Melalui kegiatan ini, ia berharap peserta bisa menjadi pendidik maupun konselor yang handal, peduli, peka dan berkualitas serta mampu memberikan informasi, konseling dan pelayanan tentang permasalahan remaja sekitar.

Turut hadir pada kesempatan ini, Forum Genre Kabupaten Lutim, Para Pembina PIK Remaja Lutim serta Pengurus PIK Remaja tingkat SMP Sederajat. (*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup