Bupati dan Pimpinan OPD Lutim “Belajar” Pengelolaan Pariwisata di Kabupaten Badung
LINISULSEL.COM, BADUNG – Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty, Ketua DPRD Lutim, Aripin, Wakil Ketua I dan II DPRD, HM. Siddiq dan H. Usman Sadik, serta beberapa Kepala OPD Lutim melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Kunker ini dalam rangka melihat langsung dan mempelajari tata kelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung yang merupakan daerah dengan PAD tertinggi di Indonesia yang bertumpu kepada sektor Pariwisata yang mencapai Rp. 3,707 Trilyun pada tahun 2022.
Rombongan Bupati Luwu Timur diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Wardana yang didampingi, Asisten Bidang Pemerintahan, Kepala Badan Pendapatan Daerah/Pasedehan Agung, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, serta beberapa Kepala OPD Kabupaten Badung, di Kantor Bupati Badung, Senin (9/10/2023).
Bupati Luwu Timur, H. Budiman dalam kata pengantarnya menyampaikan bahwa, kondisi Alam dan Budaya masyarakat Luwu Timur walaupun tidak sama persis dengan Badung, juga menyimpan potensi besar untuk mengembangkan sektor Pariwisata.
Budiman mengungkapkan, penyusunan Grand Desain Pengembangan Kepariwisataan Luwu Timur disusun bekerja sama dengan Universitas Udayana Bali, termasuk mendampingi Pemda Luwu Timur dalam menyusun Perda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) Kabupaten Luwu Timur serta pembinaan Tata Kelola Destinasi Wisata.
“Faktor yang lain adalah adanya Kedekatan Budaya dan keluarga Bali yang mendiami di beberapa Kecamatan di Luwu Timur yang kehidupan dan budaya nya sehari-hari mencerminkan kehidupan masyarakat Bali yang sudah berinteraksi dengan masyarakat dan budaya setempat,” bebernya menambahkan.
“Sehingga itulah yang memotivasi Pemda Luwu Timur untuk datang berguru di Kabupaten Badung bersama Pimpinan DPRD Luwu Timur dan beberapa pimpinan OPD untuk melihat dan membandingkan peluang dan tantangan pengembangan kepariwisataan Luwu Timur. Diharapkan antara Eksekutif dan Legislatif ada kesamaan pandang dan visi untuk menetapkan kebijakan dalam Pengembangan Kepariwisataan Luwu Timur,” jelas Budiman.
Sementara Sekda Badung, I Wayan Adi Wardana menyampaikan permohonan maaf karena bapak Bupati Badung tidak bisa menerima Bupati Luwu Timur dengan rombongan karena kondisi kurang sehat, dan mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bupati Luwu Timur.
Selanjutnya, Sekda Badung memaparkan gambaran PAD Kabupaten Badung serta strategi meningkatkan PAD nya.
Ia mengutarakan, PAD Kabupaten Badung Tahun 2022 sebesar Rp. 3,707 Triliyun lebih dan bersumber dari Pajak Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
“Kabupaten Badung secara administrasi memiliki 6 Kecamatan, 16 Kelurahan, 46 Desa, 373 Banjar dan 164 Lingkungan dengan jumlah Penduduk 521.996 jiwa sampai akhir 2022. Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Badung termasuk kategori “Hardrock Poverty”, dimana kondisi kemiskinan sudah sangat rendah, ini juga disebabkan Penyaluran Dana Pembangunan ke Tingkat Desa dan Kelurahan dapat mencapai Puluhan milyar rupiah setiap Desa,” bebernya.
Lanjut Sekda Badung mengatakan, kekuatan penerimaan PAD Kabupaten Badung karena akomodasi bertaraf Bintang Lima, Restoran, Rumah Makan, Bar dan Catering serta Rekreasi Hiburan Umum terpusat di Kabupaten Badung, serta memiliki 10 destinasi utama yaitu, Kawasan Lurapure Uluwatu, Kawasan Pandai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Kawasan Luar Pura Taman Ayun, Alas Pala Sangeh, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Kuta, Water blow Peninsula Nusa Dua, Waterboom Kuta dan Bali elephan Camp.
Serta Bandara Internasional Ngurah Rai terletak di Kabupaten Badung.
“Bali dengan Kekayaan Seni dan Budaya sangat mendukung perkembangan Industri Kepariwisataan, hal ini dilihat dengan berkembangnya industri cendramata kerajinan rakyat dan atraksi seni budaya yang sangat menarik kunjuangan Wistawan mancanegara dan wisatawan nusantara,” terang Sekda Badung. (*)
Tinggalkan Balasan