Bupati Lutim Canangkan 67 Desa/Kelurahan Jadi Kampung KB
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Wakil Bupati (Wabup Lutim) Mochammad Akbar Andi Leluasa, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Hj. Puspawati membuka kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang dirangkaikan dengan pencanangan desa kampung KB sekaligus launching Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan sekolah lansia “Wijaya Kusuma” Desa Lakawali di Aula Kantor Camat Angkona, Rabu (8/11/2023).
Turut hadir, para Asisten dan Staf Ahli, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Lutim, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, para Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Pemangku Adat, para Pemuda dan TP PKK Kecamatan dan Desa.
Dalam sambutannya, Bupati Lutim, H. Budiman mengatakan program pencanangan kampung KB dan launching program Dashat adalah aksi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Keluarga yang sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan. Namun demikian, pembangunan keluarga saat ini menghadapi berbagai tantangan yang wajib kita hadapi bersama salah satunya adalah penurunan stunting,” kata Budiman.
Permasalahan stunting kata Bupati, harus ditangani secara serius karena kekerdilan anak tersebut bukan hanya terkait masalah gagal tumbuh, tetapi dapat mematikan masa depan seorang anak.
“Oleh karena itu, dalam rangka penurunan angka stunting kampung KB memiliki peran penting sebagai lokasi yang didalamnya terdapat konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi dalam seluruh dimensinya,” ucap Bupati Lutim.
“Maka pada hari ini tepatnya tanggal 08 November 2023 di Desa Solo Kecamatan Angkona kita canangkan sebanyak 67 desa/kelurahan menjadi kampung KB, sehingga seluruh desa maupun kelurahan yang ada di Luwu Timur sudah menjadi kampung keluarga berkualitas. Dimana tiap-tiap kampung KB akan mewujudkan peran nyatanya dengan membentuk dapur sehat atasi stunting (Dashat),” tambahnya.
Terakhir, Bupati Lutim menyampaikan bahwa keberhasilan program kampung KB dan Dahsat tidak semata-mata tanggungjawab dari pemerintah daerah, tetapi merupakan tanggungjawab bersama termasuk partisipasi masyarakat sebagai pendorong utama percepatan penurunan stunting.
“Dengan sinergitas antar sektor, saya yakin stunting dan berbagai permasalahan lainnya akan mampu kita atasi dan mari kita jadikan Luwu Timur sebagai contoh yang gemilang dalam memberantas stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program-program kesehatan yang progresif,” harap H. Budiman.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Shodiqin mengatakan stunting dapat dicegah apabila seluruh program dari BKKBN berhasil dilakukan dengan harapan di tahun 2024 stunting mencapi 14%. Oleh karena itu, BKKBN melakukan trobosan-trobosan diantaranya pencegahan.
“Kita usahakan untuk tidak muncul stunting-stunting baru, karena saat ini stunting di indonesia adalah 21,6% dan sulawesi selatan tingkat provinsi 27,2% dan alhamdulillah Kabupaten Luwu Timur ini stuntingnya 22,6%. Untuk itu kami harapkan dengan melalui kegiatan hari ini, semuanya bisa bersama-sama untuk bisa mencegah stunting diantaranya melakukan sosialisasi terkait dengan pencegahannya,” jelas Shodiqin.
Pada kesempatan ini, Bupati Luwu Timur juga di kukuhkan sebagai bapak asuh stunting oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel sekaligus menyerahkan BKB Kit sunting, implan Kit dan IUD Kit kepada Kepala Desa Taripa dan Bidan Puskesmas Angkona dan dilanjutkan dengan mengunjungi dapur sehat atasi stunting.
Usai peresmian di Angkona, kegiatan dilanjutkan dengan meresmikan 5 kecamatan lainnya, yakni kecamatan Burau, Wotu, Tomtim, Mangkutana dan Tomoni yang dilakukan oleh Wakil Bupati Lutim, Mochammad Akbar Andi Leluasa. (*)
Tinggalkan Balasan