Bupati Lutim Dapat Gelar Adat “Pua To Sangka Awana” di Kecamatan Wotu
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur, H. Budiman, dianugerahi Gelar “Pua To Sangka Awana” dari Kemacoaan Adat 17 Wotu Ale Luwu, saat menghadiri Road Show Kebudayaan di Kecamatan Wotu, Sabtu (26/8/2023).
Gelar Pua To Sangka Awana diberikan kepada H. Budiman oleh Macoa Bawalipu ke 61, Bau Muh. Aras Abdi To Baji Pua Sinri didampingi istri yang ditandai dengan pemakaian Passapu Jemma.
Pua To Sangka Awana artinya Pua yang sempurna kedatangannya dengan inovasi “Peduli Ki Saya Jaga Ki”. Jadi, jika bapak Bupati datang ke Wotu akan dipanggil Pua To Sangka Awana.
Kedatangan Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty, Sekda Lutim, H. Bahri Suli dan istri beserta jajaran Pemkab Lutim disambut dengan persembahan Tari Kajangki.
Dalam sambutannya, Bupati Budiman tidak menyangka kegiatan ini sangat besar dan memuji para Panitia yang sangat luar biasa dalam menyiapkan acara ini.
“Seharusnya mungkin Wotu yang terakhir, agar puncaknya betul ada di Wotu. Semoga besok Burau bisa lebih dari ini atau paling tidak sama besarnya Wotu,” kata Budiman memuji acara yang begitu meriah.
Terkait gelar adatnya, Budiman mengucapkan terima kasih kepada Macoa Bawalipu dan seluruh perangkat adat yang telah memberikan gelar kepada dirinya yang begitu berat.
“Saya tidak pernah membayangkan, sejak saya lahir suatu saat saya akan diberi gelar. Tadi saja, saat baru turun dari mobil, suasana hati saya berbeda, agak merinding dibawah masuk dengan lellung, karena itu sebenarnya ritual bangsawan, ritual kerajaan yang tentu kita hanya bisa melihat saja, dan kita coba untuk melestarikan, dan suasana itu bisa kita rasakan hari ini,” ungkapnya.
Lanjut Budiman, terkadang cerita masa lalu bisa didengarkan, tapi suasana kebathinan tidak bisa dirasakan. “Alhamdulillah, hari ini panitia dan seluruh yang terlibat menghadirkan bukan hanya ceritanya, bukan hanya perlakuannya, tapi suasana kebathinannya seperti kita berada pada masa lalu di Tana Wotu ini,” tutur Budiman.
“Untuk itu, apresiasi kepada kita semua. Saya sebenarnya hanya menggagas ide untuk road show kebudayaan, hanya ingin memberikan pesan karena narasi yang dibangun bahwa kita beragam. Sekarang kita beri pesan, dengan road show kebudayaan betul-betul kita beradab hari ini. Disamping kiri kanan, kita berbeda, tapi kita satu kesatuan dalam Wanua Tana Luwu Timur ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Budiman.
“Terima kasih kepada generasi, utamanya di Wotu ini yang tetap menjaga Kemacoaan Bawalipu ini, tadi juga ada tari yang sangat luar biasa yang bukan orang sembarangan yang peragakan karena harus keturunan sendiri. Jadi ini perlu dijaga kelestariannya, karena kalau kita tidak jaga ini, mungkin tidak ada lagi cerita itu kedepan. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih banyak,” tutup Bupati Luwu Timur.
Usai menyampaikan sambutannya, Bupati Luwu Timur juga melaunching Buku Bahasa Wotu sebagai Muatan Lokal Pembelajaran di sekolah-sekolah agar bahasa ini tetap lestari yang ditandai dengan penyerahan buku tersebut kepada Bunda Literasi Lutim, Hj. Sufriaty yang kemudian diserahkan kepada Perwakilan Guru, Subhan.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Devile Kebudayaan yang diperagakan oleh Desa se-Kecamatan Wotu, SMAN, RSUD I Lagaligo, Generasi Muda Wotu, jajaran Kecamatan Wotu, SMPN, Puskesmas, BPP Wotu dan Bhayangkari Ranting Kecamatan Wotu.
Selanjutnya, penampilan tari-tarian seperti Tari Momanrange dari Murid SD, Tari Paggelu dari Suku Toraja, Tarian Bebek Rawa dari Bali, Tari 4 Etnis dari Siswa SMPN, Tari Wonderland Indonesia dari Siswa SMAN, terakhir Tari Kreasi Kipas yang dipersembahkan oleh ibu-ibu dari instansi pemerintahan.
Adapun penutup Road Show Kebudayaan Kecamatan Wotu ini ialah pengundian Doorprize dari panitia yang sebelumnya telah membagikan kupon. Setelah itu menari dero bersama didalam lapangan sepakbola Gaswo Kecamatan Wotu.
Turut hadir pada kesempatan ini, Anggota DPD RI, Lili Salurapa, Anggota DPRD Lutim, Wahidin Wahid, Alpian Alwi, Sarkawi A. Hamid, dan Badawi Alwi, Kakan Kemenag Lutim, Muh. Yunus, Camat Wotu, Iskandar Muda bersama istri, para Kepala Desa bersama istri se-Kecamatan Wotu, para Tokoh Adat, Budaya, Agama, Masyarakat, Pemuda dan Perempuan. (*)
Tinggalkan Balasan