Bupati Lutim Hadiri Ngaben Massal, Sekali Dalam 5 Tahun
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Camat Tomoni Timur, Herpik dan unsur Tripika menghadiri kegiatan Upacara Ngaben Massal yang dilaksanakan di Pemakaman Desa Alam Buana, Kecamatan Tomoni Timur, Rabu (21/6/2023).
Upacara ngaben adalah suatu ritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu yang diyakini dapat mengembalikan roh leluhur ke tempat asalnya.
Pengembalian ke tempat asalnya untuk menjadikan prathiwi (abu) atau tanah ada dua acara, yaitu dengan cara membakar (ngaben) dan menanam ke dalam tanah (metanem).
Sebelum di Aben Massal, kegiatan diawali dengan mempersiapkan segala sesuatu di Lapangan Desa Alam Buana.
Setelah semua persiapan selesai, kemudian kerangka diarak untuk di Aben di tempat pemakaman yang telah ditentukan.
Dalam arahannya, Bupati Budiman mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bisa hadir pada acara ritual keagamaan sekaligus adat yang dilaksanakan di Desa Alam Buana ini.
“Atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih, mari tetap menjalin harmonisasi yang ada di Kabupaten Luwu Timur. Kita semua hadir ditempat ini, bagaimana visi Luwu Timur adalah Berkelanjutan dan Lebih Maju Berlandaskan pada Nilai Agama dan Budaya, sehingga kegiatan keagamaan, kegiatan budaya dapat terlaksana dengan tertib, aman, dan terkendali,” tuturnya.
Untuk itu, sekali lagi Budiman mengucapkan terima kasih kepada Parisada, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, ketua-ketua adat dan seluruh masyarakat Umat Hindu yang ada.
“Terima kasih atas dukungannya sehingga kegiatan-kegiatan seperti ini bisa kita laksanakan secara bersama-sama,” tambahnya.
“Mari kita saling mendoakan dan saling mendukung, saya titip daerah ini, kita sama-sama diatasnya, mari kita jaga keberagaman dan kebersamaan ini sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kegiatan adat yang kita lakukan tetap bisa dilaksanakan dengan aman dan tertib,” pesan Bupati Luwu Timur.
Sementara Kepala Desa Alam Buana, I Made Redo menjelaskan, Ngaben Massal memiliki tujuan untuk mempercepat proses kembalinya unsur Panca Maha Bhuta bagi keyakinan Agama Hindu yakni jika yang berasal dari air kembali ke air, yang dari tanah kembali ke tanah, dari udara kembali ke udara, dan dari api kembali ke api.
Kegiatan Ngaben Massal ini, kata I Made Redo, diagendakan 5 tahun sekali, dimana tujuannya untuk memperingan saudara-saudara kita yang kurang mampu supaya tidak tertinggal.
Jadi semua dana dikumpul lalu dibuatlah ngaben ini biar biayanya lebih ringan.
“Adapun yang di Aben tadi untuk Desa Alam Buana sebanyak 26 jiwa yang secara simbolis dibawa ke tempat pemakaman. Dan setelah di aben nantinya akan dibawa kembali pulang abunya untuk dibikinkan simbol kembali dan akan diupacarai sesuai dengan apa yang menjadi permintaannya saat masih hidup,” katanya.
“Terakhir akan kita bawa ke laut untuk dihanyutkan abunya dan sebagian akan dibawa kembali ke rumah masing-masing untuk ditempatkan di singgasana atau rumahnya sendiri dimana sesuai keyakinan umat Hindu ialah tempat para leluhur,” tutup Kades Alam Buana. (*)
Tinggalkan Balasan