Bupati Lutim: Kinerja PPPK Dievaluasi Berkala Tiap 6 Bulan
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Suasana halaman Kantor Bupati Luwu Timur (Lutim) pagi ini terasa lebih khidmat dari biasanya, Senin 21 Juli 2025.
Apel pagi yang rutin digelar setiap Senin, kali ini kembali dipimpin langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam.
Dalam arahannya, Irwan Bachri Syam menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN serta menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama.
Dengan suara tegas, Irwan Bachri Syam mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan bahwa kedisiplinan bukan hanya soal kehadiran, tapi juga mencerminkan integritas seorang abdi negara.
Orang nomor satu di Bumi Batara Guru ini menyoroti pentingnya absensi yang ketat, penggunaan atribut lengkap seperti ID card, hingga etika berpakaian.
“Saya kembali tegaskan kedisiplinan tentang kehadiran. Mulai saat ini, absensi harus diperketat. Jika tiga kali tidak hadir tanpa keterangan, apalagi datang terlambat, maka akan dikenakan sanksi,” tegasnya.
Meski tidak secara gamblang menyebutkan jenis sanksi yang akan diberikan, Bupati memastikan langkah ini adalah bagian dari penegakan disiplin ASN dan non-ASN di lingkup Pemkab Luwu Timur.
Ia juga mengingatkan pentingnya kehadiran dalam setiap undangan resmi, baik di tingkat kabupaten maupun di lapangan.
Izin pun harus disampaikan secara tertib dan diketahui oleh pimpinan.
“Saya minta agar setiap undangan atau kegiatan yang dilaksanakan diusahakan untuk dihadiri. Bila ada halangan, sampaikan izin dengan jelas. Dan kalau keluar kantor, harus sepengetahuan Bupati,” tambahnya.
Irwan Bachri Syam tak hanya menyoroti ASN, namun juga memberi perhatian khusus terhadap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ia menyampaikan bahwa mulai tahun ini, PPPK akan dievaluasi secara berkala setiap enam bulan.
“Saya sudah sampaikan ke BKPSDM, PPPK akan dievaluasi per enam bulan. Bila tidak sesuai kontrak perjanjian, maka akan diberhentikan. Ini bukan ancaman, tapi komitmen terhadap profesionalisme,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Irwan Bachri Syam menegaskan bahwa tugas utama seluruh aparatur pemerintah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ia menekankan bahwa kecepatan dan kualitas pelayanan adalah kunci, dan segala kendala harus dilaporkan tanpa menunggu berlarut-larut.
“Pelayanan adalah yang paling utama. Masyarakat harus jadi prioritas. Jika ada hambatan dalam pelayanan, langsung sampaikan kepada saya. Jangan tunda-tunda,” tegas Irwan Bachri Syam. (*)