Bupati Lutim Resmi Luncurkan PANDU JUARA, 33 Desa Jadi Percontohan

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur resmi menggerakkan roda pembangunan desa melalui peluncuran program unggulan PANDU JUARA (Pembangunan Desa Unggul, Maju, dan Sejahtera).

LINISULSEL.COM, LUTIM – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur resmi menggerakkan roda pembangunan desa melalui peluncuran program unggulan PANDU JUARA (Pembangunan Desa Unggul, Maju, dan Sejahtera).

Program strategis ini dilaunching langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, di kawasan Lahan Sawit BPP Mangkutana, Desa Balaikembang, Kecamatan Mangkutana, Jumat (26/12/2025).

Launching PANDU JUARA ditandai dengan penekanan tombol oleh Bupati Irwan Bachri Syam bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Luwu Timur.

Momentum ini menjadi tonggak penting yang menandai dimulainya langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat desa sebagai fondasi utama pembangunan daerah.

PANDU JUARA lahir dari kesadaran bahwa desa memiliki kekuatan besar yang selama ini belum tergarap secara optimal.

Karena itu, desa tidak lagi diposisikan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek yang berdaya dan mandiri.

Melalui program ini, kita ingin mengubah cara pandang terhadap pembangunan desa.

Desa harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengelola pembangunan sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayahnya masing-masing.

Sebagai tahap awal, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menetapkan 33 desa dari 11 kecamatan sebagai pilot project.

Penetapan ini dilakukan berdasarkan potensi unggulan desa yang beragam, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, UMKM, ekonomi kreatif, hingga kekayaan sosial budaya dan kualitas sumber daya manusia.

PANDU JUARA diharapkan menjadi model pembangunan desa berbasis potensi lokal yang dikelola secara inovatif, produktif, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam implementasinya, terdapat lima komoditas unggulan yang akan dikembangkan melalui program ini, yaitu:

• Ayam Petelur sebagai penguat ketahanan pangan dan ekonomi desa

• Beras untuk mendukung kedaulatan pangan Luwu Timur

• Kakao yang dikenal sebagai “emas hitam” Luwu Timur

• Ikan Bandeng sebagai simbol kejayaan pesisir

• Buah-buahan sebagai episentrum buah unggulan daerah

Pengembangan komoditas tersebut tersebar di sejumlah desa, di antaranya peternakan ayam petelur di Desa Sumber Agung Kecamatan Kalaena, pengembangan beras dengan gudang di lahan sawit BPP Mangkutana, kakao di Desa Sumber Alam Kecamatan Tomoni, buah-buahan di Desa Wonorejo (Mangkutana), Wanasari (Angkona), dan Wasuponda, serta ikan bandeng di Desa Bahari Kecamatan Wotu.

Bupati Irwan menyampaikan rasa syukur atas dimulainya kickoff program tersebut dan optimistis PANDU JUARA akan memberi dampak ekonomi nyata bagi desa.

“Alhamdulillah hari ini kita mulai kickoff PANDU JUARA. Insha Allah dengan kolaborasi semua pihak, program ini dapat berjalan baik dan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah mampu menghasilkan pendapatan desa sesuai harapan kita bersama,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada awal tahun 2026 mendatang pembangunan infrastruktur dan konstruksi sudah mulai berjalan. Seluruh tahapan administrasi, skema program, hingga studi banding ke beberapa daerah telah dilakukan.

Irwan menuturkan, dalam pelaksanaannya, Bumdesma akan berperan besar dalam proses pengolahan, sementara Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) akan mengambil peran aktif dalam proses pemasaran produk-produk unggulan desa.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimda Lutim di antaranya Kapolres AKBP. Ario Putranto Tuhu Mangabdi dan Wakil Ketua I DPRD, Jihadin Peruge.

Hadir pula Pj. Sekretaris Daerah Lutim, Dr. Ramadhan Pirade, para Asisten dan Staf Ahli, kepala OPD, Camat, Ketua APDESI, 33 kepala desa peserta program PANDU JUARA, pengurus BUMDes, BUMDesma, KDKMP, serta tamu undangan lainnya. (*)

 

Tutup