Bupati Lutra Luncurkan Aplikasi SiPADI, Permudah Pembayaran Retribusi Pedagang
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) resmi meluncurkan Sistem Pembayaran Retribusi Digital Terintegrasi (SiPADI) di halaman Pasar Sentral Masamba, Selasa (23/7/2025).
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mendorong digitalisasi pelayanan publik sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Peluncuran yang dipimpin langsung oleh Bupati Lutra, Andi Abdullah Rahim, dihadiri unsur Forkopimda, pimpinan OPD, serta para pelaku usaha pasar.
Dalam sambutannya, Bupati Lutra menekankan bahwa SiPADI bukan hanya soal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga bagian dari upaya membangun budaya transaksi digital di kalangan pedagang tradisional.
“Uang dua ribu rupiah retribusi dari satu pedagang, bila dikelola dengan amanah, bisa menjadi kekuatan besar bagi pembangunan. SiPADI adalah wujud kepercayaan itu,” ujar Bupati.
Ia juga menyoroti potensi besar sektor pertanian dan perdagangan lokal di era digital, di mana pedagang kini bisa menjangkau pasar lebih luas tanpa harus menunggu pembeli datang ke lokasi.
“Sekarang, jualan tidak harus tunggu pembeli datang ke Masamba. Pedagang bisa kirim barang, pembeli transfer uang lewat rekening. Dengan SiPADI, kita latih masyarakat untuk terbiasa dalam ekosistem digital,” tambahnya.
Digitalisasi retribusi ini melengkapi layanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang lebih dulu berbasis online.
Ke depan, Pemkab Luwu Utara menargetkan seluruh transaksi pelayanan publik akan dilakukan secara digital untuk meminimalisasi kebocoran anggaran dan memperkuat tata kelola yang transparan.
Bupati berharap pelaksanaan awal SiPADI di Masamba dapat menjadi pilot project sebelum diperluas ke kecamatan lain seperti Sukamaju, Bone-bone, dan Sabbang.
“Yang penting sekarang adalah bagaimana kita mengedukasi masyarakat, agar kebijakan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Selain peluncuran SiPADI, acara juga dirangkaikan dengan operasi pasar murah sebagai bentuk respons pemerintah terhadap lonjakan harga bahan pokok, khususnya beras, yang menjadi perhatian nasional.
Kegiatan turut diisi dengan testimoni pedagang, demonstrasi penggunaan aplikasi pembayaran digital, serta pembagian brosur edukatif kepada masyarakat. (*)

