Co Founder Garis Kebun: Wujudkan Kemandirian Pangan melalui Gerakan Berkebun dari Rumah

Co-Founder Garis Kebun, Diah Nurmalasari

LINISULSEL.COM, BOGOR – Mewujudkan kemandirian pangan Bangsa Indonesia dapat dilakukan sedari dini dari rumah. Dengan kemandirian pangan maka dapat mendorong terwujudnya kedaulatan pangan.

Begitu dikatakan Co-Founder Garis Kebun, Diah Nurmalasari dalam temu wicara di Garis Kebun, Bogor, Jawa Barat

“Kemandirian pangan dapat dimulai dari rumah, caranya adalah dengan menanam atau berkebun. Mulai dari tanaman yang sering dibutuhkan sehari hari,” ujar Diah, Senin (15/1).

Guna mewujudkan kemandirian pangan, Diah menyarankan agar setiap rumah tangga dapat menginiasi gerakan berkebun. Minimal tanaman yang mudah untuk dirawat seperti bayam, cabai, jagung dan lainnya.

“Kita terus mendorong meliterasi masyarakat agar memiliki inisiatif untuk berkebun dari rumah melalui beragam pelatihan sederhana dan mudah,” tuturnya.

Perkembangan teknologi dan media sosial memberikan ruang terbuka bagi masyarakat untuk belajar berkebun. Dengan berkebun dari rumah maka kebutuhan akan pangan dapat tersedia. Sehingga turun meningkatkan supply di tengah terus meningkatnya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan manusia.

“Berkebun itu mudah, kini masyarakat dapat mengakses materi berkebun secara daring. Namun perlu diwaspadai juga karena terkafang konten tersebut hanyalah tontonan bukan tuntunan. Sehingga jika ingin memulai berkebun yang baik dapat diimbangi dengan ikut kelas secara luring,” demikian ujar Diah.

Untuk mendukung keberlanjutan sistem pangan, penerapan sistem pertanian ramah lingkungan menjadi krusial sebagai model pertanian masa depan yang akan mendukung ekonomi hijau.

Penerapan ekonomi hijau adalah salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Dengan tetap memperhatikan lingkungan, pendekatan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial melalui ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon. Pertanian berwawasan lingkungan juga turut mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*/sudirman saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup