Dahsyat di Kampung KB, FKJ dan dr Nasaruddin Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi untuk Cegah Stunting

Plt. Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, H Farid Kasim Judas (kanan) dan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Palopo, dr. Nasaruddin Nawir (kiri).

LINISULSEL.COM, PALOPO – Staf Ahli Walikota Palopo Bidang Hukum dan Pemerintahan, H Farid Kasim Judas SH MSi. MH, mewakili Walikota Palopo menghadiri kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas Sehati Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat. Senin (17/7/2023)

Dalam rangka percepatan penurunan Stunting melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSYAT) dengan pemanfaatan pangan lokal.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Palopo, dr. Nasaruddin Nawir, Sp.OG.(K), MARS, bersama Plt. Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, H Farid Kasim Judas SH MSi MH, Camat dan Lurah serta para ibu hamil hadir pada kegiatan tersebut

FKJ sapaan karib Plt. Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, mengatakan, sebagai salah satu bentuk kegiatan yang akan dilakukan BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

“Penggunaan produk makanan bergizi didorong Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting,” katanya

Senada, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nasaruddin Nawir, Sp.OG.(K), MARS menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan dan balita dengan pemberian makanan tambahan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan Dahsyat.

“Dengan adanya dapur sehat atasi stunting ini kita memberikan edukasi kepada ibu hamil sehingga lebih banyak mengkonsumsi protein,” jelasnya.

Selain dari itu, kata dr Nasaruddin menambahkan dinas Pengendalian Penduduk dan KB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Palopo juga memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balitanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi angka stunting di kota palopo bisa berkurang sehingga dapat melahirkan generasi yang sehat dan cerdas

“Adapun target yang ingin dicapai yaitu di tahun 2024 dibawah 14% dari angka nasional, pemberian makanan tambahan merupakan edukasi dengan adanya DAHSYAT yang merupakan kerja keras sehingga ibu hamil dapat mengerti bahwa makanan apa yang sebenarnya mereka konsumsi sehinggan mereka terbebas dari kekurangan energi kronik dan bayi yang dilahirkan nantinya bukan lagi bayi yang stunting karena kita mau tekankan, agar mengantisipasi bayi lahir stunting,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup