Di Hadapan Indah Putri, Kepala BPS: IPM dan Pertumbuhan Ekonomi Lutra Meningkat
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Luwu Utara meningkat dari tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang menyebut, di 2022, IPM Luwu Utara berada di angka 70,51%.
“IPM di Luwu Utara meningkat dari tahun sebelumnya yakni 70,02% di 2021 dan 2022 di angka 70,51% atau masuk kategori tinggi. Adapun komponennya adalah Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pendapatan per kapita pengeluaran yang disesuaikan,” sebut Ayub saat menyampaikan data pada Musrenbang RKPD 2024 Kabupaten Luwu Utara yang dihadiri Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Kamis (16/3/2023).
Lebih lanjut, Ayub menjelaskan, untuk UHH Luwu Utara pada 2022 di angka 69,03 tahun yang mengindikasikan anak bayi yang baru lahir pada 2022 itu memiliki peluang untuk terus bertahan hidup hingga umur 69-70 tahun.
Sementara untuk rata-rata lama sekolah 7,87 tahun yang mengindikasikan bahwa penduduk Luwu Utara usia 25 tahun ke atas rata-rata menamatkan pendidikannya 7-8 tahun.
Kemudian harapan lama sekolah sebesar 12,58 tahun yang menjelaskan bahwa anak usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada 2022 memiliki peluang untuk terus bersekolah hingga 12-13 tahun,” katanya.
“Sedangkan pengeluaran per kapita sebesar Rp. 12,105 juta yang mengindikasikan standar hidup layak di Kabupaten Luwu Utara. Untuk semua indikator menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun,” terangnya.
Selain IPM yang meningkat, Kepala BPS juga membeberkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Luwu Utara meningkat dari 3,90% di 2021 menjadi 4,54% di 2022.
“PDRB/ kapita ADHB juga meningkat, berada di angka 48,96% di 2022 dari sebelumnya 44,33% di 2021. Adapun untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 3,91 menjadi 2,81 di 2022,” kata Ayub.
Jika dilihat menurut kabupaten/ kota di Sulsel, TPT Lutra termasuk lebih rendah dibandingkan grade rata-rata TPT di Sulsel yang tahun 2022 sebesar 4,51%.
“Sementara untuk tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan dari 13,59% menjadi 13,22% atau turun sebesar 0,37%,” jelas Ayub. (*)
Tinggalkan Balasan