Di Hadapan Ratusan Warga LDII Lutim, Hj Sufriaty Jelaskan Soal Stunting
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Ketua TP PKK Luwu timur (Lutim) Hj. Sufriaty Budiman menjadi Nara Sumber pada acara Pengajian Keputrian Daerah dirangkaikan dengan Sosialisasi Pencegahan Stunting yang di selenggarakan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Lutim di Masjid Al Fattah jalan Pongkia, Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, Minggu (5/11/2023).
Dihadapan ratusan ibu-ibu dan Remaja Putri LDII se-Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman menjelaskan secara detail terkait APA ITU STUNTING?.
Ia mengatakan bahwa, Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis).
“Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya. Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang,” paparnya.
Selanjutnya, istri Bupati Luwu Timur ini memaparkan peran dalam pencegahan stunting :
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil,
2. Beri ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan,
3. Dampingi ASI dengan MPASI sehat,
4. Terus memantau tumbuh kembang anak, dan
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan.
“Kita cegah stunting dengan 5 Kegiatan Gerakan Cegah Stunting yang di lakukan oleh Pemerintah Gerakan #AksiBergizi : Membentuk kebiasaan olahraga, sarapan dan konsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja di sekolah. Gerakan #BumilSehat : Meningkatkan pemeriksaan dan pengetahuan Bumil untuk meningkatkan kesehatan bumil. Gerakan #PosyanduAktif : Meningkatkan cakupan tumbuh kembang balita di Posyandu untuk deteksi dini dalam mencegah balita gizi kurang dan stunting,” kata Sufriaty.
Selanjutnya, Gerakan #JamboreKader : Meningkatkan kapabilitas kader dalam memberikan pelayanan. Gerakan #CegahStuntingituPenting : Mengedukasi masyarakat tentang stunting dan pencegahannya melalui pesan ABCDE. (ABCDE : Aktif minum Tablet Tambah Darah, Bumil teratur periksa kehamilan, Cukupi konsumsi protein hewani, Datang ke Posyandu setiap bulan, Eksklusif ASI 6 bulan).
“Jadi saya ingatkan kepada para orang tua dan remaja putri, mari kita cegah perkawinan Usia Dini menuju Generasi Emas 2045,” ajak Ketua TP PKK Lutim.
Sebelumnya, Ketua DPD LDII Luwu Timur yang diwakili oleh Sekretatis DPD LDII Luwu Timur, H. Basruddin menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud dukungan LDII kepada program pemerintah Luwu Timur untuk berkontribusi pencegahan penurunan stunting di Luwu Timur.
Sosialisasi Pencegahan Stunting ini, kata Basruddin, merupakan tindakan edukasi yang utamanya ditujukan kepada para ibu-ibu & remaja putri calon ibu, untuk pengenalan pencegahan stunting sebab masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya sekaligus mendukung dan siap berpartisipasi dalam program pemerintah.
“Kami berharap warga LDII terutama para pengurus, dapat berperan aktif hingga ke lingkup akar rumput mencegah stunting. Sehingga target Nasional penurunan angka prevalensi stunting sebesar 14,4 persen dapat tercapai, juga upaya mewujudkan Generasi yang unggul untuk Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Turut hadir pengurus DPD LDII Luwu Timur dari Bagian Pendidikan Keagamaan & Dakwah, Ustadz Subdihadiwino, Ustadz Mohsin, dan Bagian Pemberdayaan Perempuan & Kesra, Hj. Andi Rohani Basri, Hj. Maryam Basruddin, Indriani A. Qodir, Agunawati M. Syarif. (*)
Tinggalkan Balasan