Dinas Kesehatan Palopo Terima Kunjungan Pejabat Kemenko PMK, Bahas Penanganan Stunting

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo menyambut kunjungan Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jelsi Natalia Marampa dalam rangka pembahasan penanganan stunting

LINISULSEL.COM, PALOPO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo menyambut kunjungan Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jelsi Natalia Marampa dalam rangka pembahasan penanganan stunting di daerah, beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Palopo Irsan Anugrah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Samsil Saide, serta perwakilan sejumlah puskesmas se-Kota Palopo.

Dalam kegiatan tersebut, berbagai isu strategis terkait stunting di Kota Palopo dibahas, mulai dari kendala di lapangan hingga langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk menekan angka stunting di Palopo.

Jelsi Natalia mengapresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh Pemkot Palopo melalui Dinas Kesehatan dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Namun, ia menilai masih ada capaian yang perlu ditingkatkan, salah satunya terkait indikator berat badan bayi yang belum memenuhi target nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Palopo Irsan Anugrah menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat koordinasi antara puskesmas, kader posyandu, dan instansi terkait guna memastikan intervensi penanganan stunting berjalan efektif.

“Koordinasi dan kolaborasi ini berjalan baik selama ini,” kata Irsan.

Irsan juga menggarisbawahi pentingnya dukungan sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Dalam sesi tersebut, para perwakilan puskesmas memaparkan kondisi terkini penanganan stunting di wilayah masing-masing, termasuk jumlah kasus, inovasi program, dan berbagai tantangan di lapangan.

Beberapa peserta juga mengungkapkan berbagai kendala yang masih dihadapi, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya alat medis penunjang, hingga minimnya kendaraan operasional yang berdampak pada pelayanan lapangan.

Meski begitu, mereka tetap berkomitmen untuk terus memperkuat pelayanan dan sinergi demi menekan angka stunting di wilayah masing-masing. (*)

Tutup