Dinas Pertanian Lutra Evaluasi Pelaksanaan Pendampingan Program READSI
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, melalui Dinas Pertanian, menggelar Rapat Evaluasi Pelaporan dan Pelaksanaan kegiatan Pendampingan Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) Tahun 2023.
Rapat digelar di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Selasa (30/5/2023). Rapat dipimpin Kabid Penyuluhan, Made Sudana, dan dihadiri District Programme Management Office (DPMO), serta para Fasilitator Desa (FD) yang melakukan pendampingan di 7 kelompok.
Dalam arahannya, Kabid Penyuluhan, Made Sudana, meminta para Fasilitator Desa untuk selalu membangun sinergi dan kolaborasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), aparat desa serta pengurus kelompok tani (poktan) agar tercipta chemistry satu sama lain.
“Teman-teman Fasilitator Desa masih perlu meningkatkan lagi kerja samanya serta membangun sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat dengan teman-teman penyuluh pertanian, aparat desa dan kelompok tani. Kami lihat belum ketemu chemistry-nya,” ungkap Made.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi yang baik antara Fasilitator Desa, Penyuluh Pertanian dan Kepala Desa dan Poktan mutlak diperlukan. Mengingat instrument penunjang program READSI ini adalah penentu dalam menyukseskan program-program READSI ke depan.
“Nanti saat dilakukan rapat evaluasi via zoom di tingkat pusat, baik FD, PPL dan kepala desa akan diundang hadir. Nah, jangan sampai nanti ada FD yang tidak tahu siapa kepala desanya, dan siapa PPL-nya. Jangan sampai ini terjadi,” ucap Made mengingatkan.
Made juga berharap kepada fasilitator desa untuk memaksimalkan kegiatan READSI tahun ini. Mengingat tersisa kurang lebih enam bulan lagi program READSI selesai tahun ini. Untuk itu, ia meminta FD untuk memaksimalkan kegiatan pendampingannya di 7 poktan.
“Ada 175 petani di 7 poktan yang menjadi tanggung jawab FD di READSI ini. Kita maksimalkan itu saja. Di luar 7 poktan itu menjadi tanggung jawab PPL yang lain. Tidah usah kita urus itu. Biar PPL lain yang mengurusnya. Kita fokus terhadap 7 poktan saja,” tegasnya.
Hal lain yang disampaikan Made, terkait konsistensi pelaporan yang terkadang masih saja ada FD yang telat memasukkan laporan padahal telah ditentukan waktu deadline-nya.
Tak hanya itu, evidence kegiatan pendampingan di lapangan juga wajib FD siapkan.
“Tolong ini menjadi perhatian kita semua, karena ini tentunya sangat sensitif sekali. Jadi, tolong bantu PPL kita dan bantu poktan kita dalam menyukseskan program READSI ini,” tegas mantan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tanalili ini.
Ia menyebutkan, ada 8 kegiatan READSI yang akan dilaksanakan tahun ini, yaitu Pengadaan Saprotan KWT, Sekolah Lapang, Pengadaan Alsintan, Penghargaan bagi Poktan, Pelatihan Dasar Bisnis, Pelatihan Dasar Simpan Pinjam, serta Cooking Class dan Sosialisasi Gizi. Dua kegiatan yang disebut terakhir adalah kegiatan yang dikerjasamakan dengan Dinas Kesehatan. (*)
Tinggalkan Balasan