Disdagkoprinum Lutim Datangkan Instruktur dari Jawa Barat untuk Latih Pelaku IKM di Nuha  

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoprinum) Lutim Senfry Octavianus membuka pelatihan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Anyaman Serat Alam Nuha Handicraft di Aula Kantor Camat Nuha, Senin (13/06/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoprinum) Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Senfry Octavianus mewakili Bupati Lutim didampingi Sekretaris Camat Nuha, Kamil Rasyid dan Kepala Bidang Perindustrian, H. Hasimning, membuka pelatihan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Anyaman Serat Alam Nuha Handicraft di Aula Kantor Camat Nuha, Senin (13/06/2022).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan kapasitas/pengetahuan pelaku IKM untuk mengembangkan produk anyaman teduhu yang lebih berdaya saing dan berkualitas.

Kepala Disdagkoprinum, Senfry Octavianus mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Lutim mengucapkan selamat datang kepada tim instruktur Birocraft, Cirebon Jawa Barat yang telah menyempatkan hadir pada kegiatan pelatihan.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di Bumi Batara Guru bapak Achmad Suhaedi dan Taufik Sutarnan yang merupakan pengusaha kerajinan sekaligus pelaku kerajinan anyaman dan kulit, semoga pada kesempatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada para pengrajin yang ada di Lutim,” kata Senfry.

Mantan Asisten Ekbang ini menjelaskan, potensi industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Lutim cukup meningkat dari hasil pendapatan berdasarkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Industri) sampai Tahun 2021 sebanyak 1.150 IKM yang terbesar di 11 kecamatan.

Terdiri dari industri pangan, industri furniture dan kerajinan lainnya, industri sandang, industri kimia farmasi dan bahan bangunan, industri barang logam dan bukan mesin maupun elektronik.

Sebagian besar IKM yang ada di Lutim didominasi industri rumah tangga (Home Industri).

“Pada pameran Sulsel Craft, Dekranasda Lutim berhasil meraih 5 piala salah satunya dengan kategori The Best pada Gerabah dan Keramik yang juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri di Lutim,” jelasnya.

“Saya berpesan kepada para peserta untuk betul-betul mengikuti pelatihan ini dengan baik dan penuh semangat sehingga dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi,” harap Senfry Octavianus.

Kadis Dagkoprinum menambahkan bahwa, pertumbuhan industri kerajinan yang ada di Lutim cukup baik dan sangat berpotensi untuk terus dikembangkan salah satunya adalah anyaman teduhu yang berasal dari Desa Nuha.

Untuk itu perlu adanya dukungan dari pemerintah dan Dekranasda Lutim.

“Dengan melihat kreatifitas dari para pelaku IKM Lutim dalam menciptakan produk anyaman teduhu yang bervariasi dan berkualitas. Untuk itu, saya berharap dukungan dari pemerintah dalam mendukung produk kerajinan para pelaku IKM guna mencapai visi misi Lutim yang lebih maju,” harap Kadis Disdakoprinum.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Nuha, Padaro, Narasumber dari Birocraft, Cirebon Jawa Barat, Achmad Suhaedi dan Taufik Sutarnan, Disdakoprinum, dan peserta dari Desa Nuha. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup