Dispertanakbun Palopo dan Dosen UM Gelar Pelatihan Hidroponik

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo berkolaborasi tim dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo dalam Program Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024 berupa pelatihan hidroponik.

LINISULSEL.COM, PALOPO – Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo berkolaborasi tim dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo dalam Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka Kemendikbud RI Tahun 2024.

Kegiatan yang dimaksud adalah Pelatihan Hidroponik yang digelar di Maika Cafe dan Resto, Rabu-Kamis, 28-29 Agustus 2024.

Kepala Dispertanakbun Palopo, Muhammad Ibnu Hasyim, S.STP mengatakan dalam konteks pertanian modern yang ditandai teknologi dan inovasi.

“Hal ini dikarenakan semakin langkanya lahan pertanian akibat dari banyaknya sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensial semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan,” kata Ibnu Hasyim, Selasa (24/9/2024).

Ibnu Hasyim menambahkan Teknologi budidaya pertanian dengan sistem hidroponik dijadikan salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau pekarangan, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai. Hidroponik juga ramah lingkungan karena air yang dibutuhkan tidak sebanyak berkebun secara konvensional.

“Penyiraman dan pemupukan dilakukan sekaligus yang dialirkan bersama-sama ke tanaman sehingga memudahkan pekerjaan dan tepat sasaran,” tambahnya.

Lanjut Ibnu Hasyim menjelaskan, tidak dibutuhkan lahan yang luas karena penanaman secara hidroponik tidak menggunakan tanah. Laju pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama.

“Dengan adanya hubungan keterkaitan antara pemerintah dengan kelompok wanita tani perkotaan, maka akan ada keterikatan yang mencukupi kebutuhan masyarakat dan kebermanfaatan bagi masyarakat perkotaan dapat terwujud dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan,” jelas Ibnu Hasyim

Sementara itu, Perhindo Palopo Basri Asmawi, S.P dikatakan air yang paling bekerja itulah mengapa disebut hidroponik (hydro = air ; ponos = kerja).

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik yaitu Cahaya (Durasi Penyinaran dan Energi Cahaya), Air (nutrisi,pH, Suhu Air, Oksigen Terlarut), Udara (Suhu, kelembaban dan kadar O2) dan Internal (Gen, Hormon dan kualitas Benih).

Sistem hidroponik terbagi atas 6 yaitu wick system, deep water cultura (DWC0, Nutrisi File Technique, Sistem DFT, Aeroponics system dan Drip System.

Sistem hidroponik yang paling sederhana yaitu wick system.

Sistem ini menggunakan sumbu sebagai suplai larutan nutrisi ke akar tanaman sebelum akar tanaman bisa mencapai larutan nutrisi dengan sendirinya.

Tips Ber hidroponik yaitu lokasi terpapar sinar matahari minimal 8 jam perhari, terjaga dari hujan, cek ppm dan pH min tiap 3 hari sekali.

Hadir juga Kepala Balai Pertanian Kecamatan se-Kota Palopo, Penyuluh Pertanian Kota Palopo, Kelompok Wanita Tani Janur dan Petani Milenial. (*)

Tutup