DPPPA Palopo Gelar Pelatihan Penanganan Kasus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat

Penjabat Walikota Palopo, Firmanza DP membuka kegiatan pelatihan penanganan kasus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, Kamis (5/12/2024).

LINISULSEL.COM, PALOPO – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Palopo, menggelar kegiatan pelatihan penanganan kasus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Kegiatan PATBM ini diselenggarakan di Hotel Harapan, Kota Palopo, Kamis (5/12/2024).

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan penanganan bagi perempuan korban kekerasan kewenangan Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan kegiatan dihadiri Pj Walikota Palopo, Firmanza DP sekaligus membuka kegiatan tersebut secara resmi.

Dalam sambutannya, Firmanza DP mengatakan, di Kota Palopo ada sekira 496 anak yang putus sekolah.

Angka tersebut, kata Firmanza, akan ditangani atau dihilangkan, karena hal itu merupakan fungsi pemerintahan untuk mensejahterakan masyarakat.

“Jadi, kita sudah panggil beberapa lembaga vertikal, kita minta bantuan mereka dan Alhamdulillah sudah tertangani. Mudah-mudahan anak-anak kita ini sudah bisa tertangani dan angka tersebut bisa dihilangkan,” kata Firmanza DP.

Firmanza juga meminta, agar pihak kelurahan mendata anak-anak di wilayah masing-masing yang putus sekolah, karena pemerintah tidak ingin melihat ada anak-anak yang putus sekolah.

“Kita tidak mau ada anak-anak putus sekolah, karena di situ sebenarnya fungsi daripada pemerintahan untuk melindungi, mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat,” katanya.

Selain itu, lanjut Firmanza, permasalahan anak juga ada kaitannya dengan judi online dan ini menjadi persolan serius yang akan ditangani oleh pemerintah untuk menuntaskan judi online.

“Judi online menjadi persoalan sekarang, dan itu adalah salah satu tujuan pemerintah untuk menuntaskannya, karena itu sudah disasar anak-anak. Dan kiranya orang tua harus tegas melarang anaknya agar tidak terlibat judi online,” tegasnya.

Kemudian kasus narkoba dan seks bebas, menurut Firmanza DP, juga menjadi persoalan karena Kota Palopo adalah daerah transit narkoba.

“Daerah kita ini adalah daerah transit narkoba, saya berharap semua kelurahan bersih dari narkoba. Kemudian seks bebas, ada kurang lebih 400 di Kota Palopo HIV AIDS, ini juga yang harus kita atasi,” jelasnya.

Firmanza DP berharap, kiranya kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, akan tetapi bisa memahami bahwa tugas ini adalah tugas yang sangat berat tentang penanganan anak.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini yang kita laksanakan dapat mengurangi atau kita bisa tiadakan sama sekali di masyarakat kita,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Kota Palopo, Ramli, mengatakan bahwa permasalahan anak yang terjadi di masyarakat itu diharapkan kepada fasilitator mampu mendampingi masyarakat dalam pengembangan PATBM sebagai salah satu indikator Kota Layak Anak.

“Hal itu untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam undang-undang perlindungan anak dengan mencegah secara mandiri,” kata Ramli.

Untuk diketahui, bahwa kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua hari, dimulai Kamis tanggal 5 hingga Jum’at 6 Desember 2024.

Adapun jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini, yaitu sebanyak 80 orang yang terdiri dari para Lurah, Ketua LPMK, Tokoh Masyarakat, TP-PKK, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Penyuluh Agama dari 16 Kelurahan yang ada di Kota Palopo. (*)

Tutup