Fatmawati Rusdi Bantu Bayi Stunting di Rusunawa Panambungan Makassar
LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Kepedulian Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi untuk menurunkan kasus stunting nyata adanya.
Seusai gerebek stunting di dua Puskesmas di Kecamatan Tallo, Fatmawati Rusdi mengunjungi bayi stunting yang ditinggal pergi ibunya.
Namanya Muh Yusri, bayi berusia tiga bulan itu saat ini tinggal bersama nenek dan kakaknya yang masih berusia 40 bulan dan masuk kategori stunting.
Bayi malang itu bertemu dengan Fatmawati Rusdi di Puskesmas Panambungan Kompleks Rusunawa Baru, Kecamatan Mariso, Makassar, Sabtu (11/2/2023).
Fatmawati Rusdi juga banyak bercengkrama dengan ibu Tija, nenek dari Muh Yusri.
Mulai dari menanyakan orang tua bayi hingga kehidupannya di Rusunawa bersama cucunya.
Secara pribadi, mantan Anggota DPR RI itu juga memberikan bantuan kepada kedua cucu nenek Tija yang tercatat sebagai penderita stunting.
“Uangnya saya titip ke bu Kapus, nanti saya transfer selama tiga bulan. Itu untuk susu dan pampersnya dua cucuta,” kata Fatmawati Rusdi.
Sebagai seorang ibu, hati Fatmawati Rusdi tersayat melihat bayi mungil itu hanya tinggal bersama nenek dan kakaknya.
Ia juga sesekali memuji bayi malang itu saat berada dipelukannya.
“Masya Allah, tampan ini anak. Mancung dan tinggi juga nanti. Kita lihat kukunya,” pujinya.
Kepada nenek Tija, Fatmawati Rusdi menitipkan pesan agar merawat cucunya dengan baik.
Begitu juga kepada tetangga nenek Tija yang hadir diharap bisa membantu merawat kedua anak tersebut.
“Haruski perbaiki takarannya, kasih minum susu. Pampers juga saya kasih selama tiga bulan. Nanti saya datang lagi, semoga berat badan bayinya sudah normal,” harap Fatmawati Rusdi.
Fatmawati Rusdi juga meminta nenek Tija agar rutin memeriksakan kondisi kedua cucunya di Puskesmas.
Ia berharap bayi malang itu bersama kakaknya bisa tumbuh dengan sehat.
“Kalau panas, demam, atau apa bawa ke sini (Puskesmas). Banyak dokter di sini yang bisa menangani,” ucapnya.
Kepala Puskesmas Panambungan dr Ela Sapta Ningsi mengatakan kondisi bayi saat pertama ditemukan sangat memprihatinkan, gizi buruk.
“Pertama kita dapati itu usianya sebulan lebih, itu kondisinya gizi buruk dan memprihatinkan karena tinggal di Rusunawa dan tidak ada listrik. Bayinya juga ternyata diberikan air beras,” kata dr Ela.
Melihat kondisi bayi yang masuk kategori gizi buruk, pihak Puskesmas lantas memberikan bantuan berupa susu.
Apalagi, bayi malang itu hanya diasuh nenek dan tidak mempunyai cukup biaya membiayai kebutuhan cucunya.
Bahkan, nenek Tija bersama kedua cucunya sempat tinggal tanpa listrik karena menunggak membayar biaya sewa Rusunawa, sehingga pencahayaan hanya dibantu tetangga sekitar.
“Makanya kami rutin memberikan susu ke bayi tersebut. Kita pantau terus perkembangannya. Kita juga kemarin mau bantu listrik tapi tidak bisa karena menunggak biaya sewanya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar juga membawa kebutuhan bayi seperti susu dan popok.(*)
Tinggalkan Balasan