Festival Sungai Malili Resmi Dimulai, Dimeriahkan Banyak Lomba
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Ditandai peletusan Flower Tube, Bupati Luwu Timur, H. Budiman bersama Unsur Forkopimda, Sekda, H. Bahri Suli, Ketua TP PKK, Hj. sufriaty, dan Ketua Komisi I DPRD Lutim, Hj. Harisah membuka secara resmi Festival Sungai Malili (FSM), di Anjungan Sungai Malili, Sabtu (10/12/2022) pagi.
Festival bertema “Malili Doeloe, Kini, dan Masa Depan” yang akan berlangsung selama 5 hari (10-14 Desember 2022) ini, akan diramaikan dengan berbagai lomba-lomba bernuansa tradisional.
Diantaranya lomba perahu naga, permainan tradisional, lomba melukis senja, Malili fashion karnival, dan masih banyak lagi yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Sementara untuk malam hari akan diramaikan dengan Live Music di Andi Nyiwi Park.
Sebelum dibuka oleh Bupati Luwu Timur, kegiatan diawali dengan mempersilahkan para pekerja seni Luwu Timur untuk bersama-sama melukis masa depan Malili dalam persepsi masing-masing yang nantinya akan diperlihatkan setelah acara pembukaan.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk memunculkan talent-talent yang ada sehingga tidak perlu lagi mendatangkannya dari luar. Masih banyak sekali anak-anak kita yang sangat luar biasa, tinggal ruang yang harus kita berikan lebih besar.
“Mari kita dukung kegiatan ini sepenuh hati, agar bisa berlangsung sampai tanggal 14 Desember nanti, dan untuk tahun depan kita akan evaluasi apa kurangnya, apa kelebihannya, apa lagi yang menjadi masukan, mari kita dorong bersama,” ajak Bupati.
Bupati juga berharap kegiatan ini dapat dinikmati masyarakat Luwu Timur, jadi flayernya itu bisa disebar di facebook, instagram, twitter, youtube, jadi disampaikan flayernya bahwa ada kegiatan Festival Sungai Malili supaya orang bisa datang disini.
“Saya berpesan juga kepada teman-teman Satpol kerjasama TNI/POLRI, dan Perhubungan untuk mengamankan situasi yang ada di Sungai Malili ini agar bisa dengan nyaman masyarakat untuk menonton. Mudah-mudahan ini bisa mengangkat nama baik Kabupaten Luwu Timur, karena siapa lagi mau berkarya kalau bukan kita,” harap Budiman.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parmudora) Lutim, Andi Tabacina Akhmad dalam laporannya mengungkapkan, FSM ini akan dilaksanakan secara sporadis di kelurahan dan desa tepian Malili, yakni Kelurahan Malili, Desa Wewangriu, Balantang dan Baruga.
Dengan tujuan agar semakin banyak yang merasakan festival ini, semakin banyak yang terlibat, semakin banyak potensi yang tereksplore, dan semakin mempercepat terwujudnya program yang kami sebut oVioDi-oDioA (One Village One Destination, One Destination One Attraction) Menuju Luwu Timur 1001 event.
“Kalau Banyuwangi bisa menjadi kota 1001 event, kalau Jember bisa menjadi Kota 1001 event, kenapa Luwu Timur tidak bisa,” imbuh Andi Tabacina Akhmad.
“Kami berharap kegiatan ini akan menjadi virus baik hati yang akan menularkan semangat berkreasi bagi kecamatan lain, bagi berbagai komunitas, bagi berbagai ekonomi kreatif, sehingga kita akan memiliki lebih dari satu festival karena kita ingin menembus daftar top ten kharisma event nusantara (KEN) yang merupakan program nasional Kemenparekraf, seperti halnya festival F8 di Makassar, Bali Spirit Festival, Aceh Kuliner Festival, kenapa Luwu Timur tidak bisa,” tandas Kadis Parmudora.
Turut hadir pada kesempatan ini, Ketua Komisi I DPRD Lutim, Hj. Harisah Suharjo, Pabung, Mayor Bachtiar, Sekretaris Pengadilan, Sekda Lutim, H. Bahri Suli, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala OPD, Kakan Kemenag, H. Misbah, Camat, Lurah dan Kepala Desa, Tokoh Agama dan Masyarakat, Panitia FSM, dan peserta FSM. (*)
Tinggalkan Balasan