Hadiri Panen Raya di Desa Marannu, Bupati Lutra Paparkan Pentingnya Sektor Pertanian

Panen Raya Padi Serentak digelar di Desa Marannu, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara.

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Panen Raya Padi Serentak yang digelar di Desa Marannu, Kecamatan Baebunta Selatan, menjadi panggung untuk menunjukkan besarnya hasil yang dicapai sektor pertanian di Kabupaten Luwu Utara.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim membeberkan angka-angka capaian pertanian yang mencerminkan peran vitalnya terhadap perekonomian daerah.

Menurutnya, sektor pertanian khususnya padi menyumbang sekira 52 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Luwu Utara.

Dengan produksi mencapai 259.394 ton gabah kering panen, nilai perputaran uang yang dihasilkan dari sektor ini ditaksir menyentuh Rp1,5 triliun.

“Ini angka yang luar biasa. Rp1,5 triliun berputar dari hasil pertanian kita, khususnya padi. Artinya, pertanian bukan hanya soal pangan, tapi juga urusan ekonomi besar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” tuturnya, Senin (7/3/2025)

Lebih lanjut, Andi Rahim menyebut bahwa saat ini harga gabah cukup kompetitif di angka Rp6.500 per kilogram, dan hasil panen di lokasi panen raya bahkan mencapai 8 ton per hektar.

Dengan potensi kenaikan produktivitas sebesar 1,2 ton, peningkatan ini dinilai akan sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kalau hasil panen kita bisa naik 1,2 ton saja per hektar, itu sudah memberikan tambahan besar bagi PDRB. Maka tugas kita sekarang adalah mencari formula terbaik, baik melalui bibit, sistem pengairan, atau teknologi untuk memastikan peningkatan itu terjadi,” jelasnya.

Untuk menjaga nilai tambah tetap berada di daerah, pemerintah juga menargetkan agar 80 persen gabah petani dapat ditampung dan diproses langsung di Luwu Utara.

Saat ini, gudang penyimpanan masih tergolong kecil, namun akan dimaksimalkan untuk mendukung target tersebut.

Diketahui, Panen Raya di Desa Marannu merupakan bagian dari kegiatan nasional yang berlangsung serentak di 14 provinsi di Indonesia.

Selain menunjukkan semangat swasembada pangan, momen ini juga menjadi refleksi atas besarnya hasil nyata yang telah dicapai petani Luwu Utara. (*)

 

Tutup