Hadiri Syukuran Panen Raya, Bupati Lutra Umumkan Pembentukan Brigade Pangan
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menghadiri acara syukuran panen raya di Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Minggu (12/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para kepala dinas, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, serta masyarakat setempat yang turut merayakan keberhasilan musim panen tahun ini.
Dalam sambutannya, bupati menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil panen yang melimpah dan mengingatkan pentingnya menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari kekuatan bangsa.
“Beras ini bukan hanya soal makanan pokok, tapi simbol kemakmuran, ketahanan, dan keamanan negara. Karena itu, panen raya bukan hal sederhana ini cerminan kesejahteraan dan stabilitas bangsa,” ujar Andi Rahim.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk terus memperluas lahan produktif melalui program cetak sawah baru.
Pada tahun 2025 ini, Luwu Utara mendapatkan tambahan 1.000 hektar lahan dari kabupaten lain, di luar alokasi sebelumnya sebesar 1.500 hektar.
“Kami menargetkan tahun 2026 Luwu Utara bisa mencetak 10.000 hektar sawah baru. Saya minta setiap desa segera melaporkan potensi lahannya. Siapa cepat, dia dapat,” tegasnya.
Dalam upaya modernisasi pertanian, Bupati juga mengumumkan pembentukan Brigade Pangan, yaitu unit khusus yang akan mengelola alat dan mesin pertanian secara terpusat.
Unit ini akan dilengkapi dengan alat berat (dozer) dan drone penyemprot, serta melibatkan anak muda lokal sebagai operator dan teknisi profesional.
“Kita akan latih anak-anak muda untuk menjadi operator alat pertanian. Dengan cara ini, pertanian kita menjadi modern, efisien, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Bupati turut menyoroti pentingnya koperasi tani sebagai penyangga ekonomi petani. Ia meminta Koperasi Merah Putih di Desa Tandung untuk segera mengajukan proposal pembangunan gudang penyimpanan gabah dan mesin pengering (dryer).
Menurutnya, infrastruktur tersebut akan membantu menjaga harga gabah agar tidak jatuh saat panen raya.
“Begitu panen besar, harga sering turun. Kalau kita punya dryer dan gudang, gabah bisa disimpan. Satu bulan saja, harga bisa naik dari Rp6.200 menjadi Rp6.800. Ini keuntungan besar bagi petani,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Bupati juga mengingatkan agar para petani tidak lupa menunaikan zakat hasil panen sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
“Jangan lupa bayar zakatnya. Dalam setiap hasil panen ada hak orang lain. Dengan bersyukur dan berbagi, insya Allah hasil panen berikutnya akan lebih berkah,” tuturnya.
Bupati berharap, dengan kerja sama antara pemerintah, petani, dan masyarakat, produksi padi di Luwu Utara dapat meningkat hingga 5–6 ton per hektar, dengan nilai ekonomi mencapai Rp780 miliar per tahun. (*)

