Halal Bi Halal dan Ulang Tahun Jelang Pensiun, Istri Bupati Lutim Kisahkan Perjalanan Karirnya

BKPSDM Luwu Timur menggelar Halal Bi Halal sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun Sekretaris BKPSDM, Hj. Sufriaty Budiman yang ke-58 tahun, di aula Kantor BKPSDM, Selasa (10/05/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Luwu Timur menggelar acara Halal Bi Halal sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun Sekretaris BKPSDM, Hj. Sufriaty Budiman yang ke-58 tahun, di aula Kantor BKPSDM, Selasa (10/05/2022).

Acara yang digelar secara sederhana tersebut dihadiri Bupati Luwu Timur, H. Budiman, Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli, para Asisten dan Staf Ahli, segenap Kepala OPD, Kabag, istri Kajari Luwu Timur, dan jajaran BKPSDM Luwu Timur.

Kepala BKPSDM Luwu Timur, Rosmiyati Alwi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi juga sekaligus acara peringatan ulang tahun Sekretaris BKPSDM yang tidak lama lagi akan memasuki masa purnabakti sebagai Abdi Negara per tanggal 01 Juni 2022 mendatang.

“Walaupun beliau tidak lagi sebagai ASN, tetapi beliau tetaplah ibu kita karena ia sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Lutim serta banyak lagi organisasi-organisasi yang di Ketua oleh beliau,” katanya.

“Jadi, mewakili teman-teman BKPSDM mengucapkan terima kasih, meski hanya sebentar kita bersama tapi meninggalkan kenangan yang begitu membekas di hati teman-teman semua,” ungkap Rosmiyati dengan nada sedih.

Sekretaris BKPSDM, Hj. Sufriaty yang juga Ketua TP PKK Lutim yang tidak bisa menahan air mata saat menyampaikan sepatah kata mengaku sangat terharu karena baru kali ini hari ulang tahunnya di acarakan seperti ini.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala BKPSDM beserta jajaran yang telah menyiapkan semuanya.

Istri Bupati Luwu Timur tersebut juga mengungkapkan, menjadi ASN selama 29 tahun tidaklah mudah, banyak suka duka yang telah dialami.

Disamping itu juga, selama menjadi ASN, ia pernah menjabat sebagai Kasi Kelurahan Makassar terus menjadi Sekretaris Lurah Makassar, setelah itu ia pindah ikut suami ke Luwu Timur.

“Di Luwu Timur ini pertama kali saya diangkat menjadi Kabag di Dinas PU. Disitulah pada saat awal pelantikan, karena saya tidak pernah menyangka akan dilantik di dinas teknis, membuat saya sempat menangis,” ujar Sufriaty saat menceritakan sedikit perjalanan karirnya.

Setelah kurang lebih 3 tahun di Dinas PU, ia kemudian dimutasi dengan jabatan yang sama di Dinas Pendidikan.

Setelah 13 bulan di Dinas Pendidikan, Sufriaty dilantik menjadi Sekretaris Dinas Kesehatan Lutim, 5 tahun kemudian dilantik lagi ke Dinas Pencatatan Sipil, ditempat tersebut ia juga mengabdi selama 5 tahun.

Setelah itu semua, ia mengungkapkan bahwa sempat tidak aktif, namun menurutnya hal tersebut tidak membuat semangatnya bekerja kendor.

“Teman-teman dari DLH, saya mengucapkan terima kasih. Mereka luar biasa, karena pada saat itu saya bukan siapa-siapa tapi saya tetap diperlakukan saya seperti orang yang memiliki jabatan padahal saat itu saya hanya staf biasa,” katanya.

“Namun pada saat saya tidak memiliki jabatan, saya tidak pernah mengeluh. Saya selalu bersabar karena saya tahu bahwa rejeki itu akan datang meski tidak memiliki jabatan,” imbuhnya.

Ia berharap perjalanan hidupnya ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua. “Jangan selalu beranggapan bahwa nanti ada jabatan baru ada rejeki. Namun rejeki itu sudah Allah aturkan untuk kita,” pesan Sufriaty menutup sambutannya.

Sementara Bupati Luwu Timur pada kesempatan ini juga bercerita sedikit tentang perjalanan hidupnya bersama ibu Ketua TP PKK.

Menurutnya, karena ibu mau pensiun, tentu banyak suka duka dan ujian yang sudah dialami seperti yang telah diceritakannya.

“Sebenarnya ibu tidak mau ikut, ketika saya ajak ke Malili. Saya bilang ke ibu, ayo kita pindah ke Malili, saya mau beralih tugas dari guru ke struktural karena memang saya mau pulang kampung,” kata bupati.

“Dan kekuatan pulang kampung itulah yang lebih besar karena ada ibu bapak saya disini,” ungkap Bupati.

“Jadi Mei 2004 saya disini (Malili) dan ibu November pindah. Kalau tidak pindah kita kesini, tidak jadi Bupati saya,” canda Budiman yang disambut tawa semua undangan yang hadir.

Selanjutnya, ia menceritakan bagaimana saat dirinya bersama ibu benar-benar tidak memiliki apa-apa, sampai-sampai harus memecahkan celengan.

Namun ia tetap sabar dan berkeyakinan bahwa akan ada rejeki yang besar yang akan mereka dapatkan dari Allah SWT.

“Jadi jika suatu saat kita turun, kita sabar. Namun jika kita naik, kita harus bersyukur. Jadi kalau ada jabatan, kita jaga jabatan itu apalagi jika masih muda, sedikit saja Allah colek kita maka akan terjadi perubahan besar dalam hidup kita,” pesan Budiman mengakhiri sambutannya.

Usai sambutan-sambutan, Bupati Luwu Timur, H. Budiman bersama Ketua TP PKK, Hj. Sufriaty melakukan pemotongan kue ulang tahun. Selanjutnya pemberian cinderamata kepada Hj. Sufriaty dari jajaran BKPSDM Lutim dan Sekretariat Daerah Kabupaten Luwu Timur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup