Indah Putri Canangkan Lagi 60 Kampung KB, Ingatkan Jangan Hanya Sekedar Launching
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kembali melakukan pencanangan 60 Kampung Keluarga Berkualitas (KB).
Sehingga dari total 173 Desa/Kelurahan di Kabupaten Luwu Utara, kini seluruhnya telah berstatus Kampung Keluarga Berkualitas.
“Melalui pembentukan kampung keluarga berkualitas ini kita berharap bahwa semua rumah tangga yang ada di negeri ini menjadi berkualitas, terutama sumber daya manusianya,” ucap Indah, Jumat (1/12/2023) pada Jambore PKK dan Dasawisma tingkat Kabupaten yang di rangkaikan dengan launching Kampung KB.
Lebih lanjut, Indah mengatakan pengendalian dalam laju penduduk adalah hal yang sangat penting, namun keluarga berkualitas bukan hanya ditentukan oleh kuantitasnya.
“Pemerintah mendorong agar setiap keluarga betul-betul memperhatikan pola pengasuhan alternatif, seperti pola makan. Bagaimana memenuhi kebutuhan keluarga dengan tidak mengeluarkan biaya tambahan yang tidak mampu dipenuhi oleh keluarga. Maka kemudian, PKK menjadi sangat penting peranannya. Salah satunya dengan pemanfaatan lahan pekarangan,” ungkap Ibu dua anak ini.
Pada kegiatan yang dipusatkan di Desa Bungapati, Kecamatan Tanalili ini, Ia juga menyampaikan bahwa inovasi Getar Dilan atau gerakan serentak tanam sayur di lahan pekarangan yang dilakukan serentak di 10.000 rumah di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2022 berhasil lolos dalam TOP 45 inovasi terbaik Indonesia.
“Saya menyebut ini sebagai kode bahwa jangan berhenti karena sudah mendapat penghargaan. Kita berharap dari 10.000 rumah ini kemudian bertambah ke rumah-rumah yang lainnya. Disinilah peran PKK dan pendamping keluarga,” terang bupati yang karib di sapa IDP ini.
Dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, IDP juga meminta atensi dan dukungan seluruh pemerintah desa dan kecamatan untuk memperhatikan tingkat kemiskinan dan stunting di wilayahnya masing-masing serta aktif dalam pelaksanaan program-program terkait.
“PR kita cukup besar. Tahun 2024, pemerintah menargetkan 0% untuk tingkat kemiskinan dan 14% untuk stunting. Melalui kegiatan jambore PKK dan dasawisma ini, saya minta kepada teman-teman kepala desa yang saya cintai, mohon dukungannya. Kepala Desa, Camat, dan PD itu tulang punggung kami. Saya tidak bisa berdiri tegak tanpa kita semua. Kami di Kabupaten tidak bisa apa-apa, sebagus apapun programnya kalau pemerintah desa tidak memberikan dukungannya,” pinta Bupati Perempuan pertama di Sulsel ini.
Pada kesempatan itu, IDP juga mengajak pemerintah desa untuk merevitalisasi dasa wisma yang ada di desa.
“Buat satu dasa wisma persepuluh rumah. Saya yakin, Itu akan sangat membantu pemerintah desa. Kalau dasa wismanya aktif, masalah yang ada di desa akan mudah kita koordinasikan, kita carikan jalan keluarnya, termasuk masalah stunting. Kalau ada masalah stunting di satu dasawisma, ajak saja anggota dasawisma untuk diintervensi. Lakukan pendekatan yang mendekatkan kita dengan masalah. Karena semakin dekat dengan masalah, semakin dekat pula kita dengan solusi,” jelas IDP.
Selain Kampung Keluarga Berkualitas, IDP juga melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan Rumah Data.
“Saya berharap ini tidak hanya sampai pada kegiatan launching saja, tetapi kita betul-betul memastikan bahwa program ini terus berjalan,” harap IDP. (*)
Tinggalkan Balasan