Indah Putri Salurkan Ribuan Paket Bantuan untuk Korban Banjir
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bersama Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi, Kementerin Sosial dan sejumlah OPD terkait menyalurkan ribuan paket bantuan kepada masyarakat korban terdampak banjir di Kecamatan Malangke, Sabtu (27/4/2024)
Paket bantuan berupa sembako, kidsware, makanan bayi hingga paket bantuan untuk lansia.
Disana ada dua titik yang dikunjungi yakni Desa Giri Kusuma dan Desa Pettalandung.
Indah Putri menjelaskan penyaluran bantuan ini dilakukan serentak di daerah-daerah terdampak banjir.
“Ini serentak kita salurkan kebetulan saya dapat wilayah Pettalandung dan Giri Kusuma. Jadi kami berbagi sebagai teman teman diwilayah lainya yang terdampak,” jelas Indah Putri.
Bupati perempuan pertama di Sulsel itu menambahkan, kondisi saat ini hampir 90 persen air sudah surut, tinggal beberapa desa khususnya di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat yang masih tergenang.
“Penyaluran bantuan tidak hanya kita lakukan hari ini saja, beberapa hari kedepan kita akan terus distribusikan, kesempatan ini saya juga menyampaikan kepada seluruh pihak yang ikut membantu dan memberikan bantuan kepada waraga yang terdampak, seperti Kementerian Sosial, Bank Mandiri dan beberapa pihak lainya” tambah Indah Putri
Indah Putri mengungkapkan, banjir yang terjadi selain karena curah hujan yang tinggi juga karena jebolnya tanggul di Desa Mario dan saat ini PPK dari Balai Besar Sungai Pompengan Jeneberang sudah melakukan asesmen.
“Kami usulkan untuk tanggul di Desa Mario juga di intervensi karena jebolnya tanggul ini mengakibatkan Desa Pute Mata, Petta Landing, Giri Kusuma sampai Pattimang terdampak. Begitupun tanggul di Desa Wara dan Lembang Lembang,” ungkap Indah Putri.
Laporan terakhir, Lanjut Indah Putri, tanggul di Desa Wara sudah mulai pengisian jumbo bag, desa Lembang Lembang penyiapan material pengisian jumbo bag, kemudian Desa Lawewe sementara mobilisasi material untuk pengisian jumbo bag
“Jumbo bag, merupakan langkah penanganan darurat, sementara untuk penanganan permanen memang harus menunggu air surut,” tandasnya. (*)
Tinggalkan Balasan