Insentif Dihentikan, Satgas Peduli Kota Kecewa Kebijakan Pj Wali Kota Palopo
LINISULSEL.COM, PALOPO – Dalam kurun waktu sebulan menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani banyak mengeluarkan kebijakan yang pro kontra di masyarakat.
Salah satunya, kebijakan terkait Satgas Peduli Kota yang dibentuk Wali Kota sebelumnya Judas Amir. Satgas yang dibentuk pada awal tahun ini, disebut-sebut sudah dibubarkan oleh Pj Wali Kota Asrul Sani.
Hal itu diketahui Satgas Peduli Kota yang berjumlah 960 orang itu tidak lagi menerima insentif untuk triwulan ketiga, yang harusnya sudah terbayarkan pada bulan oktober ini. Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Palopo, Asdar Badaruddin yang dikonfirmasi wartawan tak menampik pembubaran Satgas Peduli Kota itu.
”Informasi yang saya dengar begitu (dibubarkan). Tapi untuk lebih jelasnya konfirmasi ki’ ke Asisten I,” kata Asdar yang dihubungi wartawan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palopo, Raodathul Jannah yang dikonfirmasi terkait insentif Satgas Peduli Kota membenarkan bahwa anggaran yang disiapkan untuk membayar insentif Satgas Peduli Kota sudah dicoret oleh Pj Wali Kota Asrul Sani.
”Iye, sudah tidak ada lagi anggaran untuk insentif Satgas Peduli Kota pada perubahan anggaran. Untuk tahun 2024 juga sudah tidak ada. Ini sudah perintah pimpinan,” ungkap Raodah.
Tidak diketahui secara pasti alasan Pj Wali Kota menghapus anggaran insentif Satgas Peduli Kota. Namun, Pj Wali Kota memang sejak awal dilantik lebih fokus untuk menambah TPP bagi ASN. Padahal anggaran belanja pegawai di Kota Palopo diketahui sudah melebihi angka 45 persen.
Penghapusan insentif Satgas Peduli Kota menuai reaksi dari berbagai kalangan. Khususnya mereka yang selama ini bekerja sebagai Satgas di tingkatan kelurahan. Termasuk para RT dan RW yang merasa terbantu dengan adanya Satgas Peduli Kota bentukan Judas Amir itu.
Ketua RW 3 Kelurahan Surutanga Kecamatan Wara Timur, Rusli mengungkapkan, selama ini satgas yang dibentuk oleh Judas Amir saat menjabat Wali Kota banyak membantu kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintahan di tingkat kelurahan.
”Satgas di kelurahan Surutanga ini aktif. Mereka bekerja, jika tidak diberi haknya, saya kira itu tidak manusiawi,” kata Rusli Rabu (25/10/23).
“Mereka ini (satgas) aktif menjalankan tupoksinya. Turun ke got membersihkan. Ada tumpukan sampah, satgas yang bergerak. Satgas ambil mobil kelurahan lalu membawanya ke lokasi pembuangan sampah. Jadi kita kecewa kalau ini dihentikan atau insentifnya tidak dibayarkan,” katanya. (*)
Tinggalkan Balasan