Investasi Restoran dan Hotel di Makassar Capai Rp1.37 Triliun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar Andi Zulkifli Nanda.

LINISULSEL.COM, MAKASSAR – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Makassar mencatat nilai investasi di Makassar mencapai Rp3 triliun.

Nilai tersebut merupakan investasi Makassar pada triwulan III tahun 2022 atau terhitung Januari-September.

Investasi Makassar didominasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 2,74 triliun.

Sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp280 miliar lebih.

Dengan nilai tersebut, Makassar menjadi penyumbang investasi terbesar di Sulsel, yakni 30,23 persen.

Kepala DPM PTSP Makassar Andi Zulkifli Nanda mengatakan realisasi investasi terbesar bersumber dari sektor perhotelan dan restoran, nilainya capai Rp1,37 triliun.

Disusul sektor perumahan, kawasan dan perindustrian sebesar Rp462,55 miliar, sektor konstruksi Rp390,51 miliar.

Jasa lainnya senilai Rp127,28 miliar dan sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp124,85 miliar.

“Paling tinggi di sektor hotel dan restoran atau pariwisata, kita berharap potensinya lebih tinggi karena tahun lalu yang paling tinggi adalah konstruksi,” kata Andi Zulkifli Nanda, Rabu (18/1/2023).

Bahkan, Zulkifli Nanda optimistis investasi di sektor hotel dan restoran bisa tembus Rp 1,5 triliun di 2022 mengingat belum ada laporan atau rilis investasi keseluruhan untuk tahun 2022.

Menurutnya, ini menandakan bahwa Makassar kota destinasi, banyak orang berkunjung ke Makassar.

Makanya para pengusaha atau pelaku usaha melihat iklim investasi bagus di Makassar, mereka akhirnya menanamkan modal dengan membuka usaha di bidang restoran dan hotel.

Pemkot Makassar telah memberikan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha, pendaftaran dilakukan secara online dan bisa langsung terbit kalau memang risikonya rendah dan menengah.

“Memang kita lihat kecenderungan di Makassar banyak membuka rumah makan, cafe, restoran karena perizinan usaha mudah, gampang. Tinggal kita daftar secara online dan kemudian PTSP juga membantu membuat loket konsultasi,” jelasnya.

PTSP Makassar juga melakukan pendampingan dan membimbing pelaku usaha untuk membuat izin usaha.

Salah satu inovasinya yakni membuat Satgas Lontara atau Layanan Mobile Rakyat, layanan ini menyasar hingga ke lorong wisata (longwis).

“Laskar Lontara ini turun ke Longwis, kemudian membawa laptop dan modem, printer, langsung kami input dengan meminta KTP, NPWP langsung kami buatkan izin usaha,” ungkapnya.

Begitu juga dengan usaha-usaha besar, Pemkot Makassar siapkan loket investasi di PTSP.

Zulkifli Nanda memaparkan, nilai investasi Makassar sudah melampaui target yakni Rp2 triliun.

Untuk target pada 2023 ini, Pemkot Makassar masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup