Jalan Kaki dan Puasa, Tim PSC 119 Luwu Utara Evakuasi Korban Kecelakaan di Kaki Gunung Baliase

Tim PSC 119 Dinas Kesehatan Luwu Utara mengevakuasi korban kecelakaan motor di kaki Gunung Baliase.

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Public Safety Center atau PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan kembali melakukan sebuah aksi kemanusiaan yang sungguh sangat mulia di bulan suci Ramadan.

Tim PSC 119 Luwu Utara yang beranggotakan empat orang berhasil membantu Muhammad Fajar alias Ajang (25), seorang warga Kecamatan Rampi, yang sedang melakukan perjalanan ke kampungnya, Desa Leboni, Kecamatan Rampi.

Namun, kejadiaan naas menimpa Ajang. Dia bersama sepeda motornya terperosok jatuh ke jurang dengan kedalaman 40 meter di bawah kaki gunung Baliase di wilayah Nawo, Masamba. Kejadian itu pada Selasa pagi (13/4/2022) pukul 07.00 WITA.

Ajang berhasil naik ke atas dibantu dua temannya. Ia mengalami luka dalam dan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Tetapi ia masih bisa berjalan dengan bantuan dua temannya itu.

Salah seorang teman korban mengabari rekannya di Masamba bernama Aldi untuk segera datang membantu mengevakuasi korban.

Aldi Alamsyah, rekan korban dari komunitas pengojek, mengaku baru tahu kejadian yang menimpa korban sore pukul 17.00 WITA melalui sambungan telepon. Untuk diketahui, lokasi kejadian masih dapat menjangkau signal seluler.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Aldi lantas berkoordinasi dengan sesama temannya di komunitas pengojek Masamba untuk segera naik ke lokasi memberikan pertolongan.

Aldi bersama lima temannya tiba di tempat kejadian, dan langsung mengontak Kepala Desa Leboni dan Koordinator Medis PSC 119 Dinkes Luwu Utara, dr. Aris Abidin, Sp.B., M.Kes.

“Saya menerima informasi kejadian sore pukul 17.00 WITA. Setelah buka puasa, saya naik ke atas empat motor. Total kami enam orang,” ungkap Aldi saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (14/4/2022).

Jeda beberapa jam kemudian, menyusul empat anggota PSC 119 naik ke lokasi kejadian atas perintah langsung dr. Aris, Koordinator PSC 119 Luwu Utara, yang sebelumnya dikontak Aldi. Tim PSC berangkat subuh pukul 03.00 WITA selesai sahur.

“Kemudian kami disusul sama anak-anak PSC. Awalnya satu orang, kemudian menyusul lagi dua orang dari PSC 119 untuk memberikan penanganan medis lanjutan,” ungkapnya.

“Satu anggota PSC lainnya, yaitu driver ambulans, menunggu di Saluseba untuk penjemputan. Jadi, total anak PSC yang naik sebanyak 4 orang,” ungkap Aldi lagi.

Setiba di lokasi kejadian, anggota PSC 119 langsung memberikan pertolongan medis pertama buat korban sebelum dibawa ke Masamba untuk perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Andi Djemma Masamba.

Setelah mendapat perawatan pertama dari PSC, korban kemudian dibopong dengan berjalan kaki menuju Saluseba oleh PSC dan beberapa warga sekitar. Di mana di sana menunggu mobil ambulans untuk selanjutnya dibawa ke Masamba.

“Jadi, kami bersama anggota PSC tinggalkan lokasi kejadian itu jam 8 pagi dengan berjalan kaki. Tiba di Saluseba pas kami buka puasa,” beber Aldi.

Sekadar diketahui semua anggota PSC 119 saat itu masih dalam keadaan berpuasa.

Dari Saluseba, kemudian korban dibawa ke RSUD Andi Djemma Masamba tepat Pukul 19.00 WITA dengan menumpangi mobil ambulans PSC 119.

Korban tiba dengan selamat di rumah sakit tepat pukul 00.00 WITA atau jam 12 malam, dan langsung mendapatkan penanganan medis lanjutan.

Sementara itu, Koordinator Medis PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara, dr. Aris Abidin, Sp.B., M.Kes., membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, korban masih dalam perawatan intensif oleh dokter yang menangani.

“Alhamdulillah, secara umum kondisinya masih stabil,” kata Aris. Hanya saja, kata dia, masih perlu tindakan medis yang lebih intensif lagi untuk memastikan korban tetap dalam kondisi yang betul-betul stabil.

“Hasil foto rontgen-nya ada patah tulang iga dan ada perdarahan di selaput parunya. Jadi, korban mengalami cedera dada,” terang Aris.

Pastinya, korban masih terus diobservasi untuk memastikan kondisi cedera yang dialami korban pasca-insiden jatuh ke jurang.

“Rencananya dipasang selang, kita masih observasi karena tidak ada manifestasi sesak. Tetapi kemungkinan akan dipasang selang untuk drainase darah sama udara yang terjebak di bawah kulit sama selaput paru itu,” tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini korban masih sementara dalam penanganan dokter ahli bedah RSUD Andi Djemma Masamba, yaitu dr. Made Santika. (*)

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup