Kapala Bapenda Palopo Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIII di Jawa Barat
LINISULSEL.COM, JAWA BARAT – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Palopo, Andi Agus Mandasini mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIII tahun 2025 Provinsi Jawa Barat, di Kampus BPSDM Provinsi Jawa Barat, Selasa (15/7/2025).
PKN Tingkat II Angkatan XXIII dibuka Deputi Bidang kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI, Tri Widodo yang juga dihadiri Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat, Ika Mardiah dan Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji.
“Pemimpin yang baik yakni pemimpin yang terus menginspirasi timnya. Maka jadilah pemimpin yang tangguh, yang bisa memberikan warna bagi lingkungan kerjanya dengan warna yang menjanjikan,” kata Tri Widodo dalam sambutannya.
Lebih lanjut Tri Widodo mengatakan bahwa, Bapak dan Ibu diberikan mandat untuk melakukan Transformasi. Dimana dimulai dari Transformasi diri, yakni kondisi yang jauh lebih baik, caranya dengan mengikuti pelatihan ini.
“Pelatihan ini bukan formalitas, tetapi harus menjadi pemicu memiliki semangat yang lebih besar dan memiliki keyakinan, kemampuan untuk mengeksekusi program kebijakan yang lebih efektif dengan didukung semua stakeholder,” kata Tri Widodo
Sementara itu, Ika Mardiah menjelaskan tercatat PKN Tingkat II diikuti oleh 61 peserta, terdiri dari 51 orang Laki-laki dan 10 orang Perempuan yang berasal dari Instansi Pemerintahan Pusat, dan Kabupaten/Kota di Indonesia.
“Metode pembelajaran menggunakan Pola Blended Learning, dimulai 15 Juli sampai 21 November 2025,” jelasnya.
“Bangun birokrasi yang cerdas, cakap, dan jujur. Mari wujudkan kepemimpinan yang menjunjung integritas, mendorong inovasi, dan menguatkan kolaborasi, karena masa depan indonesia bergantung pada kualitas pemimpinnya,” ajak Ika Mardiah
Senada itu, Kusmana Hartadji, menyampaikan Bapak dan Ibu bukan hanya peserta, tetapi para pemimpin perubahan.
“Gunakan pelatihan ini sebagai ruang transformasi diri, buat proyek perubahan yang bukan hanya inovatif, tetapi juga relevan dan berdampak jangka panjang. Jangan takut berpikir besar, tetapi jangan lupa bertindak dari yang kecil dan konkret,” ucapnya.
“Jadilah kepemimpinan kolaboratif. Kepemimpinan yang membangun ekosistem yang memberdayakan, bukan mendominasi yang memfasilitasi, bukan mendikte yang memberi ruang tumbuh, bukan sekadar ruang perintah,” tandasnya. (*)

