Kapolres Gowa Imbau Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Natal dan Tahun Baru
LINISULSEL.COM, GOWA – Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu menjelang hari raya Natal dan tahun baru.
Himbauan AKBP Reonald Simanjuntak ini juga di informasikan melalui akun resmi Instagram (IG) Polres Gowa @polresgowa_sulsel yang di unggah, Senin (16/12/2024).
Pada himbauan tersebut di tuliskan, agar masyarakat mengenali ciri-ciri uang palsu, seperti kertas yang digunakan bisa lebih halus atau lebih kasar dari yang asli karena uang palsu dicetak menggunakan printer laserjet dan inkjet.
Kemudian, uang palsu lebih mudah rusak, memiliki warna yang agak terang dan lebih mudah luntur jika terkena air.
Tak hanya itu, informasi tersebut juga dituliskan cara agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu, diantaranya segera klarifikasi ke kantor BI atau melalui bank terdekat, gunakan metode 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang) atau laporkan kepada kepolisian setempat.
Himbauan AKBP Reonald Simanjuntak ini berhubungan dengan pengungkapan pabrik dan kasus peredaran uang palsu oleh Polres Gowa.
Perwira 2 bunga melati emas itu menjelaskan, kasus ini terungkap setelah salah seorang pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Pallangga.
Pelaku disebut bertransaksi dengan uang palsu sebesar Rp 500 ribu.
“Awalnya di Pallangga. itu yang Rp 500 ribu transaksi dengan menggunakan uang palsu,” kata AKBP Reonald Simanjuntak di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Senin (16/12/2024).
Dari penangkapan pelaku itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan.
Alhasil polisi mengungkap barang bukti mesin di kampus II UIN Alauddin Makassar jalan HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa.
Di situ polisi menyita beberapa barang bukti berupa uang dan mesin cetak uang palsu.
Pengungkapan pabrik dan peredaran uang palsu ini disebut pada awal Desember 2024.
Perkara ini terungkap atas tim super gabungan dibentuk.
“Kami melakukan berdasarkan join Investigation. Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation,” ucapnya.
Dia menyebutkan, dalam tim ini melibatkan labfor, bank BI, BRI, BNI dan bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar
“Ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan di dalam kampus salah satu universitas ternama di Gowa,” jelasnya. (*)