Kembali Serahkan Kunci Huntap Untuk Penyintas Banjir, Indah Putri: Tolong Dihuni, Jangan Disewakan

Warga penerima huntap menunjukkan nomor blok miliknya.

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kembali menyerahkan kunci hunian tetap (huntap) bagi penyintas banjir bandang.

Kali ini ada 144 unit yang diperuntukkan bagi korban banjir yang tersebar di 4 dusun yaitu Dusun Rea, Touba, Bone, dan Radda.

“Lokasi tempat huntap dibangun ini merupakan lahan Tomakaka yang telah dibebaskan oleh pemda pada 2020 lalu seluas 2,4 hektare. Kita maksimalkan terbangun 144 unit yang terbagi dua, 47 unit di sebelah kiri dan 97 unit di sebelah kanan,” kata Kalaksa BPBD, Muslim Muchtar saat menyampaikan laporan, Kamis (17/2/2022).

“Pendistribusiannya seperti sebelumnya, yaitu berdasarkan keputusan bersama masyarakat dan pemerintah desa. Jadi sudah clean and clear,” tambahnya.

Ia juga menyebut, luas lahan tiap unit tersebut adalah 8*13 m.

“Masih memiliki kelebihan tanah 3 meter ke belakang dan 2 meter ke bagian depan. Jadi nanti warga bisa menambah ke belakang ataupun memasang kanopi di depan,” jelas Muslim.

Sementara itu, salah satu penerima huntap, Marhumi tak henti mengucap syukur sebab saat ini Ia bersama keluarga bisa segera menempati huntap. Terlebih unit yang ia dapatkan berada di depan.

“Alhamdulillah rumahnya bagus. Saya selalu berdoa bu semoga saya dapat di bagian depan,” kata Marhumi di unit I-3 miliknya saat berbincang langsung dengan Bupati Luwu Utara.

Kendati kunci huntap sudah di tangan para penyintas, Indah berpesan agar tidak disewakan apalagi diperjualbelikan.

“Sebaliknya tolong dihuni dan dipelihara dengan baik. Terkait listrik, kami sudah berkoordinasi dengan Pimpinan PLN Palopo, semoga secepatnya bisa ditindaklanjuti. Khusus untuk yang sudah punya KWH sebelum banjir dan tidak pernah menggunakan setelah itu, maka tidak dikenakan biaya pemasangan/gratis,” kata Indah.

“Tentu masih banyak yang perlu dibenahi seperti pembangunan PSU-nya. Namun patut kita syukuri sebab huntap yang ditunggu-tunggu masyarakat akhirnya bisa dihuni,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup