Kementerian Sosial Bentuk Kampung Siaga Bencana di Desa Maipi
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Kampung Siaga Bencana diharapkan mampu memotivasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan bencana baik sebelum, saat, dan sesudah bencana yang berbasis masyarakat untuk merubah pola tindakan dalam penanggulangan bencana.
Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) menggelar Kegiatan Pembentukan Kampung Siaga Bencana yang dipusatkan di Desa Maipi, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Kamis (22/6/2023)
PLT Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Adrianus Alla menyampaikan, pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Kampung Siaga Bencana ini, sejatinya merupakan upaya percepatan peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat dan perluasan wilayah siaga bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman warga masyarakat mengenai resiko bencana di daerahnya, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan berbagai kegiatan pengurangan resiko dan penanggulangan bencana ” kata Adrianus.
Saat ini, lanjut Adrianus, dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan di masyarakat banyak kaum muda yang menjadi relawan Penanggulangan Bencana, yang tentunya diharapkan dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait secara baik dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.
“Kementerian Sosial dalam upaya kesiapsiagaan, mitigasi dan penanggulangan bencana selalu membuka diri terhadap berbagai perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga kedepannya saya berharap sinergi antara semua pihak dapat memberikan wawasan serta informasi baru sebagai praktik penanggulangan bencana yang kolaboratif dan inklusif,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan kepada Kementerian Sosial RI, bahwa di Luwu Utara bencana yang sering terjadi adalah bencana banjir, tanah longsor dan berdasarkan hasil assessment dari BPBD Luwu Utara dan telah ditetapkan dengan SK Bupati Luwu Utara bahwa terdapat 157 Desa Rawan Bencana yang ada di Kabupaten Luwu Utara.
“Masih lekat diingatan kita, 13 Juli 2020 lalu telah terjadi bencana banjir bandang yang telah meluluhlantahkan beberapa wilayah di Kabupaten Luwu Utara yang menimbulkan banyak kerugian dengan hilang dan rusaknya rumah-rumah penduduk, infrastruktur, sarana dan prasarana umum, masyarakat yang kehilangan harta benda serta menelan korban jiwa dan salah satu desa yang terdampak adalah Desa Maipi ini, ” ungkap Indah.
Melihat kenyataan di lapangan bahwa bencana maupun keadaan darurat merupakan pantulan dari suatu kehidupan yang normal, sehingga hal ini mengingatkan kita bahwa penanganan bencana dan masalah sosial lainnya bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga merupakan tanggung jawab masyarakat.
“Salah satu potensi kesiapsiagaan yang dapat dipersiapkan dengan potensi yang cukup besar adalah mengerahkan seluruh kekuatan yang ada di masyarakat yang didukung oleh kemampuan pemerintah ” tegas istri Anggota DPR RI Muhammad Fauzi itu.
Sehingga peran masyarakat lanjut Indah, tidak lagi mejadi obyek tapi sebaliknya menjadi subyek dan pelaku utama. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk Kampung Siaga Bencana yang bertujuan untuk mengurangi resiko bencana bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana dan dalam penanganan korban pasca bencana alam bisa lebih cepat.
“Dengan demikian keberadaan Kampung Siaga Bencana diharapkan dapat menjadi salah satu Program Penanggulangan Bencana yang sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat yang berada di daerah bencana dan rawan bencana ” tutup bupati perempuan pertama di Sulsel itu. (*)
Tinggalkan Balasan