Kendalikan Laju Inflasi Jelang Nataru 2024, Ini Arahan Indah Putri
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Dalam rangka mengendalikan laju inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Luwu Utara (Lutra) menggelar High Level Meeting (HLM) di Ruang Command Center, Kantor Bupati Luwu Utara, Senin (18/12/2023).
Rapat yang dipimpin oleh Bupati Lutra, Indah Putri Indriani ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, pimpinan PD terkait, Perbankan, BPS, Bulog, Pertamina, Kantor Pajak, distributor dan agen, serta stakeholder lainnya.
“Kegiatan High Level Meeting secara rutin kita gelar khususnya menjelang hari-hari besar, termasuk menjelang perayaan hari natal dan tahun baru 2024. Dan menariknya tahun baru kali ini juga bertepatan dengan masa kampanye sehingga tentu saja semua harus kita antisipasi,” ungkap Indah Putri.
Dikatakan Indah Putri bahwa pelaksanaan rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang rutin dilakukan setiap awal pekan secara hybrid memberikan kontribusi yang cukup besar dan konkret terhadap pengendalian inflasi.
“Alhamdulillah secara nasional kondisi inflasi kita cukup terkendali. Kemudian kalau kita lihat berdasarkan data SP2KP kemendag dan analisis BPS minggu pertama bulan Desember 2023, Kabupaten Luwu Utara ini termasuk salah satu kabupaten yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Kerja (IPK) yang tinggi di Sulawesi Selatan. Angkanya mencapai 1,943%, dengan komoditi andil terbesar di antaranya cabe rawit, cabe merah, dan bawang merah,” kata Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Lebih lanjut, Indah Putri menjelaskan bahwa Kondisi Inflasi di Luwu Utara pada November 2023 mengalami deflasi sebesar 0,01%.
“Ini tentu menggembirakan di satu sisi, tetapi perlu diantisipasi, jangan sampai terlalu lama mengalami deflasi karena jika deflasi terlalu lama maka tidak akan terjadi perputaran ekonomi. Kalaupun ada, maka akan sangat kecil. Sementara kita juga mendorong perputaran ekonomi,” jelas Indah Putri.
Untuk itu, isteri anggota DPR-RI, Muhammad Fauzi ini menyebutkan beberapa langkah utama yang perlu dilakukan dalam mengendalikan inflasi sekaligus mencegah deflasi berkepanjangan.
“Rapat yang kita lakukan ini ingin memantau, yang pertama ketersediaan pasokan setiap komoditas, kedua keterjangkauan harga, dan ketiga distribusinya,” sebutnya.
“Kemudian ada beberapa langkah yang didorong pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan, seperti memastikan pekarangan pangan lestari, pertanian keluarga melalui 3K yaitu kebun, kolam dan kandang, kemudian peningkatan produksi ternak, tanaman pangan, perikanan budidaya dan tangkap. Juga pembudidayaan LKM dan UMKM,” tambahnya.
Adapun 20 komoditi yang diukur dan dipantau, yaitu Beras, daging sapi, Daging Ayam Ras, Telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, tepung terigu, udang, ikan kembung, mie instan, tempe, tahu, pisang, susu bubuk balita, susu bubuk, dan jeruk.
“Selain itu, kita juga perlu memastikan ketersediaan gas elpiji dan BBM,” pinta Indah Putri. (*)
Tinggalkan Balasan