Kunjungi Tiga Inovasi Publik di Lutim, Tim Verlap KIPP Sulsel Disambut Yel-yel dan Pantun

Tim Verifikasi Lapangan KIPP Sulsel mengunjungi inovasi layanan publik di Luwu Timur.

LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Tim Verifikasi lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari Dr. Lukman Samboteng (Dosen Politeknik STIA LAN Makassar), Ahmar Jalil, M.Pd.(Kompak Sulsel) dan Reinard Alsius, S.STP dari Biro Organisasi Pemprov. Sulsel melakukan kunjungan pada tiga lokus Inovasi Pelayanan Publik Kabupaten Luwu Timur, Jum’at (25/03/2022).

Usai diterima secara resmi oleh Bupati Lutim, H. Budiman di rumah jabatan, Tim Verlap didampingi Kadis Kesehatan, dr. Hj. Rosmini Pandin, Kabag Organisasi, Hj. Asmah Sari dan staf langsung menuju ke lokus inovasi.

Inovasi yang pertama dikunjungi adalah “Martabak Berdasi (Mari rangkul Penderita Diabetes dan Hipertensi)” yang digagas oleh sang inovator Nurnia dari Puskesmas Nuha Sorowako.

Tiba di Puskesmas Nuha, tim Verlap dan rombongan disambut meriah oleh peserta Lansia Martabak Berdasi, Kepala UPTD PKM Nuha, Chandra, Direktur RS. Vale, dr. Oki, perwakilan PT. Vale, Ardiansyah, Camat Nuha diwakili Sekcam, Kades Nikkel dan Kades Sorowako serta Lurah Magani.

Tim Verlap yang diwakili oleh Dr. Lukman Samboteng dalam sambutannya mengatakan, verifikasi lapangan sebuah tahapan penilaian untuk mencocokkan kondisi di lapangan dan presentasi dan wawancara yang dilakukan inovator beberapa waktu lalu.

“Jadi intinya kami tim Verlap ingin memastikan bahwa hasil presentasi sama dengan yang ada di lapangan,” jelas Lukman Samboteng.

Pada kesempatan ini, tim Verlap juga menanyakan beberapa hal terkait inovasi utamanya dukungan dari pemerintah desa, pihak Vale serta keberlanjutan program serta manfaat yang dirasakan oleh para penerima manfaat yang di rata-rata adalah Lansia.

Dari Lokus Martabak Berdasi, Tim Verlap bergerak menuju Puskesmas Angkona untuk melakukan verifikasi lapangan inovasi “Jendela Kita” alias Jemput Dahak dengan langkah kualitas terjaga oleh inovator, Usman, S.Kep, NS.

Seperti halnya di Nuha, sambutan luar biasa juga terjadi di PKM Angkona dengan yel-yel Lutim inspiring, Salam Sehat hingga pantun menggema saat tim Verlap memasuki ruangan pertemuan.

Tampak ikut menyambut tim Verlap, Camat Angkona, I Ketut Riawan, Kepala UPTD PKM Angkona, Jumardi, Kepala Desa Tampinna, Muh. Yusuf dan seluruh staf Puskesmas Angkona.

“Luarbiasa ini Kecamatan Angkona, berarti akan menang dalam kompetisi nasional,” kata Ahmar Jalil, tim Verlap dari Kompak Sulsel, mencoba membuat akronim kata Angkona, disambut tepuk tangan dan Aamiin oleh hadirin.

Tim Verlap mulai penilaian dengan bertanya kepada tim inovasi “Jendela Kita” alasan utama dari lahirnya inovasi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan bertanya kepada penerima manfaat utamanya pasien yang sudah dilayani oleh tim Jendela Kita dan merasakan kesembuhan.

“Setelah mendengar penjelasan dari inovator, penerima manfaat, dukungan pemerintah kecamatan dan desa Tampinna serta kepala PKM, saya yakin inovasi ini bisa tembus top 30 Sulsel bahkan top 45 Nasional,” kata Ahmar Jalil.

Tim Verlap juga meminta pihak inovator dan PKM Angkona untuk segera membentuk tim jendela kita di seluruh Desa Kecamatan Angkona agar bisa menjangkau seluruh desa di Wilayah Angkona.

Dari Inovasi Jendela kita, Tim Verlap menuju ke UPTD PKM Mangkutana untuk memverifikasi inovasi “Pos Ajaib” alias Popokku Sayang Ajaib yang digagas oleh Irma, Sanitarian PKM Mangkutana.

Tim diterima langsung oleh Camat Mangkutana, Sri Mulyani, Kepala UPTD PKM Mangkutana, Waode Ferliani, Kades Wonorejo Timur, Kades Sindu Agung serta staf PKM Mangkutana.

Disini, tim Verlap menanyakan beberapa hal terkait inovasi pos Ajaib yang terbilang unik, mulai dari ide awal munculnya inovasi tersebut serta manfaat yang dirasakan masyarakat serta nilai ekonomi dari penggunaan pupuk dari popok bayi untuk tanaman dibandingkan jika menggunakan pupuk yang dijual di pasaran.

“Inovasi ini cukup bagus karena bahannya murah, gampang didapat dan mudah mengolahnya sekaligus bisa menghasilkan uang kalau dijual apakah pupuknya atau tanamannya,” jelas Ahmar Jalil.

Menanggapi penilaian dari tim Verlap, Waode Ferliani, Kepala UPTD PKM Mangkutana mengapresiasi masukkan dari tim Verlap dan akan segera menindaklanjuti.

“Kami mengapresiasi masukkan dari tim dan akan segera kami tindaklanjuti, karena untuk Mangkutana masih 8 Desa yang akan kami edukasi terkait penggunaan popok untuk dijadikan pupuk serta tidak ada pencemaran dan juga ada penyakit yang bisa kita cegah yakni diare jika sampah Popok ini bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna,” ungkap Waode.

Ia menambahkan, UPTD PKM Mangkutana akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar inovasi Pos Ajaib bisa direplikasi oleh semua wilayah di Lutim bahkan sampai keluar daerah.

“Saat ini sudah ada 2 Kabupaten di Sulsel yaitu Pangkep dan Sidrap yang tertarik untuk mereplikasi inovasi Pos Ajaib dan sudah meminta proposalnya,” kata Waode Ferliani.

Usai Verlap, Kadis Kesehatan Lutim, Hj. Rosmini Pandin didampingi Kabag Organisasi, Hj. Asmah Sari mengucapkan terima kasih kepada tim Verlap yang sudah melakukan penilaian terhadap tiga inovasi Lutim dan semoga hasilnya baik.

“Kita berharap hasil yang terbaik dari verifikasi lapangan hari ini dan seluruh inovasi Lutim bisa lolos ke top 30 Sulsel bahkan top 45 Nasional,” tandas Rosmini Pandin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup