Luwu Utara Raih Angka Indeks Pembangunan Statistik Tertinggi Kedua di Sulsel
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) memiliki angka Indeks Pembangunan Statistik (IPS) tertinggi kedua di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni 2,58.
Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2023 yang hanya memperoleh angka 1,19.
Hal ini juga berarti bahwa angka IPS Kabupaten Luwu Utara mengalami peningkatan sebesar 1,39 poin atau 116% di 2024.
Sekaligus menahbiskan posisi Luwu Utara pada peringkat kedua (II) tertinggi dalam peningkatan angka IPS di 24 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Angka indeks ini diperoleh dari hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang dilaksanakan di seluruh instansi pusat, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia pada 2024, termasuk Pemda Lutra,” ungkap Kepala BPS Lutra, Ayub Parlin Ampulembang.
Ayub Parlin Ampulembang, mengatakan capaian tersebut diungkap dalam Rapat Koordinasi Forum Satu Data Indonesia (SDI) Luwu Utara di Ruang Rapat Wakil Bupati, Rabu (13/11/2024), yang dihadiri seluruh Kasubag Perencanaan Perangkat Daerah se-Luwu Utara.
Kendati demikian, kata dia, peningkatan IPS ini masih perlu ditingkatkan pada tahun berikutnya agar Luwu Utara bisa masuk kategori baik, dengan nilai di atas 2,60.
“Kita berharap rakor kali ini bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi langkah-langkah perbaikan ke depan,” harap Ayub Parlin Ampulembang.
Sementara Asisten Pemerintahan, Akram Risa, saat membuka rakor ini menyampaikan apresiasi kepada Forum SDI Lutra yang telah berkontribusi pada peningkatan angka IPS.
“Alhamdulillah, hasil penyelenggaraan statistik sektoral yang tergambar dalam angka IPS Luwu Utara, sudah berada pada level cukup, yakni kurang dari 0,02 poin lagi berada pada level baik,” jelas Akram.
Akram mengatakan, perolehan IPS tertinggi kedua di Sulsel ini menggambarkan bahwa seluruh institusi yang terlibat dalam SDI telah menjalankan fungsinya dengan sangat baik.
Baik itu Bapperida sebagai Koordinator Data, Diskominfo-SP sebagai Wali Data, BPS sebagai Pembina Data, maupun Perangkat Daerah lainnya sebagai Produsen Data.
“Dasar kami sebagai aparatur dalam membuat keputusan tentu harus berdasarkan data. Dengan makin baiknya angka IPS ini, kita berharap segala perencanan berbasis data makin membaik dan tepat sasaran,” tegas Akram yang juga Plt. Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan ini.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Diskominfo-SP, Nursalim Ramli, mengatakan bahwa sebagai Wali Data, pihaknya akan terus bekerja menghasilkan data yang berkualitas.
“Peningkatan IPS yang signifikan ini menjadi pendorong utama untuk melakukan yang terbaik,” kata Nursalim Ramli.
Nursalim Ramli menambahkan, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral di masa depan, perlu memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait.
“Saya mengapresiasi kepada kita semua yang telah berkolaborasi dan berharap ini terus ditingkatkan di masa mendatang. Terima kasih atas dukungan kita semua,” tutup Nursalim. (*)