Melayat ke Malili, Bupati Lutim Sampaikan Duka Berpulangnya Oma Esther Temban
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Suasana haru menyelimuti rumah duka almarhumah Oma Esther Temban di Kelurahan Malili, Kecamatan Malili, Kamis 3 Juli 2025.
Kehadiran Bupati Luwu Timur (Lutim) Irwan Bachri Syam, membawa keteduhan dan dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kunjungan Bupati Lutim tidak hanya menjadi ungkapan bela sungkawa, tetapi juga wujud nyata dari kedekatan antara pemimpin dan masyarakatnya.
Doa dan dukungan yang disampaikan menjadi penguat bagi keluarga almarhumah dalam menghadapi masa-masa berduka.
Dalam kunjungannya, Irwan Bachri Syam didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Kominfo-SP, Muhammad Safaat DP., Plt. Kadis Sosial P3A, Joni Patabi, dan Plt. Kepala Bagian Prokopim, Agus Thobrani.
Oma Esther Temban wafat dalam usia 86 tahun. Almarhumah dikenal sebagai sosok penuh kasih yang menjadi panutan keluarga besar, di antaranya anak mantu Syane, cucu Jessica, Febica, Putri, serta cicit Joana.
Irwan Bachri Syam menyampaikan ungkapan duka yang tulus, baik atas nama pribadi, keluarga, maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
“Izinkan saya atas nama pribadi, keluarga, dan pemerintah daerah menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya orang tua terkasih kita, Oma Esther. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan segala dosanya diampuni,” ucap Irwan Bachri Syam penuh empati.
Ia menyampaikan bahwa usia 86 tahun yang dilalui almarhumah adalah anugerah panjang yang dipenuhi dengan pengabdian kepada keluarga dan masyarakat.
Irwan Bachri Syam menyebut, setiap kebaikan yang telah dilakukan selama hidup adalah ladang pahala yang akan terus mengalir bagi almarhumah.
“Beliau telah menanam banyak kebaikan, baik bagi keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Ini adalah warisan teladan yang patut kita kenang dan teladani,” sambungnya.
Terakhir, Irwan Bachri Syam juga menekankan pentingnya kekuatan solidaritas sosial di tengah masyarakat Luwu Timur. Dalam momen duka maupun suka, kehadiran masyarakat menurutnya adalah bentuk nyata dari semangat kebersamaan yang terus dijaga.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Luwu Timur, khususnya yang hadir hari ini. Ketika ada yang berduka, kita datang bersama-sama memberi kekuatan. Ketika ada yang bersuka cita, kita juga hadir membantu agar suasana lebih bermakna. Inilah budaya gotong royong yang harus terus kita rawat di daerah ini,” pungkasnya. (*)

