Mulai Maret 2022, Pemda Luwu Aktifkan Kembali Program Semalam di Desa
LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Melalui Dinas Pemerintahan dan Desa (PMD), Pemda Luwu Utara kembali akan melaksanakan Program Semalam di Desa pada Maret 2022 mendatang.
Hal itu diketahui dari rapat konsultasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Rabu (9/2) siang di Ruang Rapat Sekda.
“Mengamati perkembangan kasus, per tanggal 07 Februari, Luwu Utara merupakan satu-satunya kabupaten di Sulsel yang berada pada level 1. Atas pertimbangan tersebut, program semalam bersama masyarakat desa kembali akan kita gelar dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Indah di hadapan peserta rapat.
Terkait lokasi kegiatan, Indah meminta agar lebih fokus berdasarkan skala prioritas.
“Dengan mendahulukan desa yang tertinggal berdasarkan hasil Indeks Desa Membangun (IDM). Adapun desa mandiri dan maju tidak lagi menjadi sasaran. Paling penting, kita minta PMD untuk menginventarisir desa dari kategori ketahanan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan,” pinta bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Prinsipnya, program semalam di desa diharap memberi dampak nyata.
“Dari IDM tergambar apa yang harus diintervensi sehingga terukur sebelum dan sesudah program ini dilaksanakan. Pendekatannya kita datang mengidentifikasi sekaligus menyelesaikan masalah, bukan menambah apalagi membebani masyarakat sebab esensi dari program ini adalah untuk merasakan denyut nadi masyarakat,” katanya.
“Juga mendekatkan pemerintah dan pelayanan, sebab tempat terbaik pemerintah adalah berada di tengah-tengah masyarakat,” tutur bupati yang karib disapa IDP ini.
Sementara itu Kepala Dinas PMD Luwu Utara, Misbah mengatakan ada beberapa indikator yang akan jadi pertimbangan pemilihan lokasi kegiatan.
“Rawan pangan, angka stunting, termasuk identifikasi jumlah warga yang tidak mampu. Pelayanan atau program dari perangkat daerah seperti pelayanan kesehatan juga akan tetap berlangsung,” katanya.
“Segera setelah ini kami bersama beberapa perangkat daerah akan segera melakukan asesment untuk teknis kegiatan dan program apa saja yang perlu dilakukan di desa tempat kegiatan berlangsung,” terang Misbah.
Sebagai informasi, program semalam di desa sudah berlangsung sejak 2017 lalu. Program ini terpilih masuk ke dalam nominasi Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Sulsel melalui inovasi “Mata Pintar Menjawab” atau Masyarakat Bertanya Pemerintah Menjawab.
Tercatat, sudah 44 desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program ini. Terakhir di Dusun Tumandi, Desa Tulak Tallu, Kecamatan Sabbang pada Februari 2020 lalu sebelum pandemi Covid-19. (*)
Tinggalkan Balasan