Parepare Tuan Rumah Laga Kandang PSM, Taufan Pawe Berembuk dengan Warga Sekitar Stadion
LINISULSEL.COM, PAREPARE – Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe meluangkan waktu turun langsung berembuk dengan warga.
Perhatian khusus kepada warganya hingga tujuan menghadirkan rasa nyaman dan aman kepada para supporter PSM menjadi motivasi putra daerah pecinta sepak bola ini terjun langsung bertukar pikiran di salah satu rumah tokoh masyarakat Lamaubeng, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Selasa, (19/7/2022).
Caranya berembuk dengan warga pun menuai pujian. Selain dinilai humanis dengan mampu mencairkan suasana, Wali Kota penyandang predikat kepala daerah terinovatif di Indonesia ini menggunakan bahasa daerah Bugis kental (fasih).
Berkomunikasi dengan warga yang mayoritas penutur asli Bugis ini pun mampu menghadirkan interaksi dengan orang nomor satu di Kota Parepare itu tanpa sekat.
“Saya melihat sosok beliau (Taufan Pawe) luar biasa. Komunikasinya mengikuti kultur masyarakat di sini, menggunakan bahasa Bugis,” ujar Janjang, salah satu tokoh masyarakat yang berdomisili di BTN Rama Residence, Lamaubeng, Kelurahan Lompoe, Parepare ini yang juga kebagian menyampaikan aspirasi kepada TP.
“Beliau mampu menempatkan diri dengan melihat kondisi audiensinya. Luar biasa, saya sangat mengapresiasi cara beliau berembuk dengan warga,” tambahnya.
Atas nama warga Lamaubeng lanjut dia, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota segudang prestasi ini yang sukses menjadikan Parepare magnet nasional dengan menjadikan PSM berkandang di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare pada turnamen Liga 1 yang dihelat 29 Juli 2022.
“Luar biasa, beliau bisa menghadirkan event nasional Liga 1 dan ini sangat mendongkrak perekonomian masyarakat di sini. Tentu kami sebagai warga akan berkomitmen mengawal kebijakan beliau dan tidak mempermalukan beliau di Liga 1 dengan memasang tarif parkir sesuai kesepakatan bersama Pak Wali tadi. Dan kami mengusung tagline Parkir ala TP (Tarif Pasti) aman dan nyaman,” ungkap Janjang.
Pujian senada juga dikatakan Hj Rahayu, Ketua RT II RW 8 Lamaubeng yang juga merupakan Koordinator Pedagang Asongan yang berdomisili di area Stadion Gelora BJ Habibie (GBH).
“Alhamdulillah Pak Wali sangat peduli kepada warga, tarif parkir kita seragamkan dan beliau jamin tidak ada yang disetor ke pemerintah. Murni hasil parkir pemilik lahan,” katanya.
“Termasuk juga beliau setujui berikan ruang penambahan jumlah pedagang asongan yang berjualan di tribun tertutup dan terbuka stadion. Luar biasa, semoga beliau bisa menjadi pemimpin Sulsel ke depan,” kata Ayu Ume, sapaan karib dia.
Rembuk bersama warga ini diawali dengan sambutan Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono.
“Pertemuan ini murni diinisiasi oleh Bapak Walikota. Beliau sudah jauh-jauh hari merencanakan ini. Kita berharap liga 1 berjalan sukses. Hal ini karena kita berkaca dari pengalaman sebelumnya, pelaksanaan uji coba antara PSM dan Sulut United sedikit menimbulkan miskomunikasi,” kata kapolres.
“Tarif parkir dan jualan yang cukup bombastis dan viral di medsos. Ini kita sayangkan dan berharap tidak terulang untuk menjaga citra kota kita di mata nasional,” pesan Andiko Wicaksono.
Diskusi bersama warga, Wali Kota Parepare memimpin langsung dengan gaya khas interaktif dengan bahasa Bugis ini memberikan ruang yang besar kapada warga berkeluh kesah.
Kelakar, tawa hingga tepuk riuh warga mewarnai cengkrama yang berdurasi sejam lebih ini.
“Tomalebbi’ku uwillau ininnawa madecetta’, niat paling ikhlas agar menjadi tuan rumah yang baik. Tidak sedikit daerah di Sulsel mau jadi tuan rumah tapi karena kita lebih gesit dan dengan ikhtiar, dalle’ maggalenrong lao ridi’ maneng. Ini adalah rezeki luar biasa bagi warga Lompoe,” kata walikota.
“Upalabe’ki tapu uwillau ininnawa madecrtta’ kita tangani secara profesional dan proporsional. Caranya adalah kita sepakati tiada khianat di antara kita,” ujar Taufan dengan bahasa Bugis fasih yang artinya meminta keikhalasan warga untuk menyeragamkan tarif parkir. (*)
Tinggalkan Balasan