Pemerintah Desa Se-Kecamatan Wasuponda Gelar Edukasi dan Simulasi Mitigasi Bencana
LINISULSEL.COM, LUWU TIMUR – Pemerintah Desa se-Kecamatan Wasuponda bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan, BPBD Kabupaten Luwu Timur dan PMI Kabupaten Luwu Timur serta BASARNAS Post Luwu Timur menggelar Sosialisasi, Edukasi dan Simulasi (SES) serta Mitigasi Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana.
Peserta pada kegiatan ini merupakan Perwakilan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Organisasi Masyarakat yang ada di setiap desa, Pemerhati Lingkungan, Kepala Dusun, RT dan SATLINMAS Desa.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Andrie Firdaus mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi dari BPBD Lutim, PMI Lutim dan BASARNAS Post Luwu Timur yang dilaksanakan oleh setiap desa yang ada di Kecamatan Wasuponda dengan menggunakan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) masing-masing desa.
Tujuan kegiatan ini, kata Andrie, untuk meningkatkan pengetahuan dalam upaya penanggulangan dan mengurangi resiko bencana, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sebagai TIM DESTANA (Desa Tangguh Bencana) dalam melaksanakan peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab, menjalin hubungan yang baik yang terkait dengan Penanggulangan Bencana dengan ORMAS-ORMAS yang ada di desa masing-masing, serta sebagai penyambung penyebarluasan informasi kepada masyarakar luas.
“Jadi sudah 2 (dua) desa yang telah melaksanakan kegiatan ini, sejak tanggal 15 s/d 29 Nopember 2022, dengan setiap kegiatan dilakukan selama 2 (dua) hari, nantinya semua desa akan menggelar sosialisasi ini di masing-masing kantor desanya,” tambah Andrie, saat dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Luwu Timur, Masdin mengapresiasi kegiatan ini dan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan urusan wajib yang harus dilakukan.
“Jadi kegiatan seperti ini harus selalu diagendakan, mengingat daerah kita ini sangat rawan dgn bencana terutama Bencana Gempa Bumi, dengan adanya Pengurus Forum Relawan Bencana yang dibentuk, akan mengatur formatur kepengurusan dengan beberapa divisi,” katanya.
“Selanjutnya membuat perencanaan kegiatan dengan dasar Asessment yakni bagian dari kaji cepat dan tepat, sehingga terbentuklah rencana aksi yang mana dasar dari bagian kegiatan tersebut, atau projek ini akan mengedukasi masyakat desa yang terkait penanggulangan bencana, kegiatan sosial kemanusian yang juga melibatkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan serta dunia usaha (swasta),” jelas Masdin saat membuka kegiatan. (*)
Tinggalkan Balasan