Pengadaan Bibit Sagu Kini Bisa Diperoleh di Lutra, Sudah Dapat Persetujuan Sertifikasi Kementan  

Bupati Lutra Indah Putri Indriani pada rapat paripurna DPRD Lutra dalam rangka peringatan Haji Jadi Lutra, Kamis (12/5/2022).

LINISULSEL.COM, LUWU UTARA – Kabupaten Luwu Utara memperoleh persetujuan dari Kementerian Pertanian (Kementa) Republik Indonesia untuk sertifikasi sagu di Luwu Utara dengan nama “Sagu Tana Luwu.”

Sertifikasi tersebut atas kerjasama Pemda Luwu Utara, Balai Palma Manado, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

“Dengan terbitnya sertifikasi ini, maka pengadaan benih dan bibit sagu sudah dapat diperoleh di Luwu Utara. Tidak perlu lagi ke Meranti di Provinsi Riau Kepulauan yang selama ini menjadi pemasok bibit sagu bersertifikasi,” kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Kamis (12/5) saat menyampaikan sambutan di hadapan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada puncak Peringatan HUT XXIII Kabupaten Luwu Utara yang digelar dalam Rapat Paripurna.

Bupati perempuan pertama di Sulsel ini mengatakan, salah satu varietas tanaman pangan yang dapat menghidupi masyarakat adalah tanaman sagu.

“Kalau kita bicara histori sagu itu cukup panjang. Sebab sebelum masyarakat Tana Luwu mengenal padi dan beras, makanan pokoknya adalah sagu,” katanya.

“Khusus untuk Luwu Utara lambang daerahnya adalah pohon sagu. Pemda kemudian berkomitmen bagaimana membudidayakan sagu karena terkait dengan sejarah dan identitas masyarakat Tana Luwu,” jelas isteri dari Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi ini.

Pada kesempatan tersebut, Indah juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Kabupaten Luwu Utara tetap menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan dan tetap mempertahankan posisinya sebagai lumbung beras di Sulawesi Selatan.

Luwu Utara memiliki luas lahan di angka 28.992,92 Hektare dengan tingkat produktifitas 5,75 ton/ hektare dengan capaian surplus beras sebesar 87.373,49 ton pada tahun 2021.

“Komoditas lain yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi Luwu Utara adalah sub sektor perkebunan terutama sawit dan kakao,” sebut Indah.

Berdasarkan data tahun 2021, produksi kakao Luwu Utara sebesar 28.573,37 ton dengan tingkat produktifitas 1,005 ton/ hektare. Dengan tetap mengandalkan varietas lokal MCC-02.

Sementara produksi kepala sawit sebesar 386.174,60 ton dengan tingkat produktifitas 23.786 ton/ hektare.

Selain komoditas tanaman pangan dan perkebunan, komoditas lain yang cukup berperan dalam perekonomian Luwu Utara adalah produk hasil perikanan dan peternakan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup