Podcast RSUD Sawerigading Bahas Gejala dan Cara Tangani Stroke
LINISULSEL.COM, PALOPO – Podcast RSUD Sawerigading (PUDING) episode ke-15 menghadirkan program edukatif dalam rangka memperingati Hari Stroke se Dunia.
Pada episode ke-15 ini, tema yang diangkat adalah “Bersama Kita Bisa Mengakhiri Stroke”, dengan narasumber, dr. Mardiana, Sp.N., FINA dan dr. Tony Anderson Tjoa sebagai host sekaligus moderator, Selasa 4 November 2025.
dr Mardiana menjelaskan secara mendalam tentang penyakit stroke, mulai dari tanda awal, faktor risiko, hingga langkah pencegahan dan penanganan terbaru.
“Stroke sering kali tidak datang tiba-tiba. Ada gejala awal yang sebenarnya bisa dikenali, seperti kesemutan atau rasa lemah di salah satu sisi tubuh. Sayangnya, hal-hal kecil ini sering diabaikan,” jelas dr Mardiana.
Dokter spesialis saraf neurointervensi RSUD Sawerigading Palopo ini juga menambahkan, faktor risiko stroke terbagi menjadi dua, yakni faktor yang tidak bisa dikontrol seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga.
Sedangkan faktor yang bisa dikendalikan, seperti pola hidup dan penyakit penyerta.
“Sekarang bukan hanya usia lanjut yang berisiko. Banyak kasus stroke terjadi pada usia muda karena kebiasaan hidup tidak sehat,” ujarnya.
Menurutnya, gaya hidup sehat menjadi kunci utama dalam mencegah stroke.
“Olahraga minimal 30 menit sebanyak lima kali seminggu dapat menurunkan risiko hingga 25 persen. Selain itu, jaga pola makan, kurangi garam dan karbohidrat berlebih, perbanyak buah dan sayur, serta berhenti merokok,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penanganan cepat pada fase awal serangan stroke.
“Ada yang disebut golden period, yakni tiga sampai empat setengah jam setelah gejala pertama muncul. Jika melewati waktu itu, risiko komplikasi akan meningkat,” terangnya.
dr. Mardiana turut memperkenalkan teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA), yaitu prosedur untuk memeriksa pembuluh darah otak secara detail dan mendeteksi kelainan seperti aneurisma.
“Semoga semakin banyak yang paham tanda-tanda awal stroke dan segera mencari pertolongan medis,” tutupnya. (*)

